Suaranusantara.com- Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi pada Senin 16 Desember 2024 telah resmi dipecat dari keanggotaan PDI Perjuangan.
Jokowi dipecat oleh PDI Perjuangan lantaran melakukan pelanggaran berat yakni menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi MK yang menjadi awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan pelanggaran etik dan disiplin partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat.
Selain Jokowi, ada 26 nama lainnya termasuk putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dan menantu, Bobby Nasution yang turut dipecat PDI Perjuangan.
Lantas bagaimana langkah politik Jokowi selajutnya usai dipecat dari PDI Perjuangan?
Menurut pandangan pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga, Jokowi dinilai akan bergabung ke partai politik (parpol) lain dengan menunggu momen yang tepat.
“Jokowi diperkirakan akan melihat hari baik saat memutuskan bergabung ke partai tertentu. Namun kita tidak tahu hari baik bagi Jokowi,” kata Jamiluddin pada Rabu 18 Desember 2024.
Jamiluddin berujar Jokowi akan dinilai bisa bergabung ke parpol lain berdasarkan hari baik versinya.
“Jadi, momentum yang dimaksud berkaitan dengan hari baik versi Jokowi. Pada saat itulah Jokowi akan bergabung dengan partai tertentu,” ujar Jamiluddin.
Hanya saja, lanjut dia, sikap politik Jokowi belum tentu berkaitan dengan bergabung ke partai tertentu. Terbuka kemungkinan Jokowi membentuk partai baru bersama Projo.
“Peluang itu relatif terbuka mengingat struktur organisasi Projo sudah sampai kecamatan. Karena itu, Projo tak sulit berubah dari ormas menjadi partai politik,” ujar Jamiluddin.
Dia mengatakan Jokowi sejatinya dapat menggunakan Projo sebagai wadah untuk mewujudkan tujuan politiknya.
Hal itu akan lebih mudah diwujudkan ketimbang Jokowi masuk ke partai lain.
“Kalau ke partai lain, Jokowi harus mengikuti idealisme partai tersebut. Bisa jadi, idealisme partai tersebut tak sepenuhnya sesuai dengan idealisme yang akan diwujudkannya,” kata Jamiluddin.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan terkait akankah bergabung ke parpol lain dia menyebut perorangan.
“Saya sudah menyampaikan, partai perorangan,” katanya Selasa 17 Desember 2024.
Discussion about this post