Suaranusantara.com- Nama Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi masuk dalam daftar finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Jokowi menjadi salah satu dari enam tokoh finalis Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 versi OCCRP. Adapun tokoh- tokoh itu selain Presiden ke 7 RI antara lain Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad, Presiden Kenya, William Ruto, Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina dan Pengusaha India, Gautam Adani.
Juru Bicara (Jubir) PDI Perjuangan, Guntur Romli pun menanggapi soal nama Jokowi yang masuk dalam daftar finalis tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 versi OCCRP.
Guntur Romli mengatakan dengan adanya hal itu justru mendahului Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang belum merilis video-video korupsi era Jokowi.
“Sekjen PDI Perjuangan belum merilis video-video tapi seakan-akan sudah ‘didahului’ oleh laporan OCCRP bahwa Jokowi masuk salah satu pemimpin yang terkorup sedunia,” kata Guntur kepada wartawan, Selasa 31 Desember 2024.
Ia mengatakan, adanya hal itu juga bisa menjadi petunjuk bagi KPK dan penegak-penegak hukum lainnya, seperti polisi dan kejaksaan untuk memeriksa Jokowi dan keluarganya.
“Sebagaimana selama ini sudah pernah disampaikan oleh misalnya alm Faisal Basri terkait dugaan ekspor ilegal biji nikel yang merugikan negara sampai ratusan triliun, dan menyebut 2 nama salah satunya Bobby Nasution menantu Jokowi. Juga laporan Ubedilah Badrun terkait dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Dinasti Jokowi,” katanya pada Selasa 31 Desember 2024.
Kendati demikian, ini bisa jadi langkah awal untuk Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan penegak hukum lainnya segera memeriksa Jokowi dan keluarganya.
Sebab, perihal korupsi yang sebelumnya pernah disampaikan oleh mendiang Faisal Basri soal ekspor ilegal biji nikel dengan melibatkan dua keluarga Jokowi yakni menantunya, Bobby Nasution.
“Sebagaimana selama ini sudah pernah disampaikan oleh misalnya alm Faisal Basri terkait dugaan ekspor ilegal biji nikel yang merugikan negara sampai ratusan triliun, dan menyebut 2 nama salah satunya Bobby Nasution menantu Jokowi. Juga laporan Ubedilah Badrun terkait dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Dinasti Jokowi,” katanya.
Kata Guntur, OCCRP sebagai organisasi ternama di dunia, tentu memiliki bukti yang kuat untuk memasukkan Jokowi sebagai salah seorang pemimpin terkorup di dunia.
Maka dari itu, Guntur berharap KPK dapat bekerja sama dengan OCCRP untuk memeriksa Jokowi beserta keluarga.
“Dengan pengalaman dan jaringan KPK, tentu bisa bekerja sama dengan OCCRP untuk menyelidiki dan memeriksa Jokowi dan keluarganya,” katanya.
Guntur menegaskan, seharusnya KPK mengejar Jokowi untuk diperiksa sebab korupsi telah merugikan keuangan negara.
“Ini yang seharunya dikejar oleh KPK, karena pastinya ada korupsi dan kerugian besar keuangan negara dalam kasus ini, bukan mengkriminalisasi Sekjen PDI Perjuangan yang bukan pejabat publik atau negara dan tidak pernah merugikan keuangan negara sepeserpun,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia justru berterima kasih kepada Megawati Soekarnoputri yang telah menolak 3 periode dan perpanjangan jabatan Jokowi.
“Penolakan waktu itu seperti nubuat, bahwa Jokowi adalah salah satu pemimpin di dunia yang terkorup seperti yang dilaporkan oleh OCCRP saat ini. 2 periode saja, Jokowi sudah jadi salah satu pemimpin terkorup di dunia, bagaimana kalau 3 periode?” katanya.
Discussion about this post