Suaranusantara.com – PSG dikenal karena sering membeli pemain dengan harga yang sangat tinggi. Namun, dalam hal penjualan pemain, harganya relatif rendah. Apakah ini merupakan bisnis yang buruk?
Paris Saint-Germain (PSG) telah menjadi klub yang sangat kaya setelah dikuasai oleh miliuner Qatar, Nasser Al-Khelaifi pada tahun 2011. PSG memiliki kecenderungan untuk menghabiskan banyak uang dalam pembelian pemain dengan nilai yang besar.
Beberapa transfer pembelian pemain termahal dalam sejarah sepakbola dipegang oleh PSG. Contohnya adalah transfer Neymar yang dibeli dengan harga 222 juta Euro dari Barcelona, setara dengan Rp 3,7 triliun, dan Kylian Mbappe yang dibeli dari Monaco seharga 180 juta Euro atau sekitar Rp 3 triliun.
Namun, dari sisi penjualan pemain, bisnis PSG bisa dikatakan buruk. Berdasarkan laporan media-media Prancis, PSG hanya mendapatkan sedikit uang dari penjualan pemain.
Catatan tertinggi penjualan pemain PSG adalah Goncalo Guedes pada tahun 2018, yang dijual ke Valencia dengan harga 40 juta Euro atau setara dengan Rp 674 miliar.
Selain itu, ada juga kasus penjualan David Luiz ke Chelsea pada tahun 2016 seharga 35 juta Euro atau sekitar Rp 590 miliar. Padahal, PSG membeli bek tengah tersebut dari Chelsea dengan harga yang lebih tinggi, yaitu 49 juta Euro, dua musim sebelumnya.
Terakhir, Ronaldinho dijual oleh PSG ke Barcelona pada tahun 2003 dengan harga 32 juta Euro. Meskipun harganya relatif tinggi pada saat itu, jika dibandingkan dengan pembelian-pembelian PSG, jumlah tersebut tergolong kecil.
PSG diketahui berencana menjual Kylian Mbappe pada musim panas ini. Harganya dipatok mulai dari 200 juta Euro atau sekitar Rp 3,3 triliun. Jika transfer ini terjadi, Mbappe akan memecahkan rekor sebagai pemain termahal dalam sejarah pembelian dan penjualan klub.(Kml)
Discussion about this post