Suaranusantara.com- Patrick Kluivert namanya ramai diperbincangkan lantaran bakal menjadi pelatih baru Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong yang telah resmi dipecat oleh PSSI pada kemarin Senin 6 Januari 2025.
Patrick Kluivert bukanlah sosok asing di dunia persepakbolaan, sebab dia merupakan pemain yang terbilang memiliki banyak prestasi.
Patrick Kluivert diketahui merupakan striker Belanda yang berhasil mencetak gol sebanyak 40 dalam 79 pertandingan internasional dan dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Timnas Belanda sebelum rekornya dipecahkan oleh Robin van Persie
Kluivert diketahui pernah bermain dengan klub-klub besar dan ternama Eropa di antaranya Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven.
Selain ketiga klub tersebut, Kluivert juga pernah berseragam AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.
Selama bergabung dengan klub-klub besar, Kluivert berhasil menorehkan prestasi gemilang di antaranya pernah memenangi gelar Liga Belanda, Liga Champions, Piala Super Belanda, dan Piala Super Eropa bersama Ajax.
Ia  pernah menjuarai Liga Spanyol bersama Barcelona, juga menjuarai Liga Belanda bersama PSV Eindhoven.
Sebagai striker, ia mengoleksi 206 gol dari 480 pertandingan selama kariernya. Jumlah ini tak termasuk 40 golnya bersama timnas Belanda, dengan satu kali gelar top skor di Euro 2000 dengan lima gol saat mengantarkan negaranya sampai semifinal.
Sayangnya, Kluivert yang memiliki banyak prestasi ternyata punya sejumlah catatan kelam yang ditorehkannya, mirisnya kontroversi itu ditorehkan pada saat dia berusia 19 tahun.
Dan berikut catatan kelam Patrick Kluivert yang bakal jadi pelatih baru Timnas Indonesia:
Dilansir dari laman The Herald dan News24, Selasa 7 Januari 2025, Kluivert tercatat pernah diberhentikan polisi ketika sedang mengemudi di kawasan Madrid, Spanyol, Desember 2001.
Kluivert diberhentikan polisi sebab kedapatan mabuk setelah menenggak minuman beralkohol tinggi. Kala itu dia masih menjadi pemain di klub Barcelona.
Atas kejadian itu, Kluivert diamankan pihak kepolisian pada 03.00 dini hari waktu setempat usai pertandingan Liga Champions menghadapi tim asal Turki, Galatasaray.
Karena kasus tersebut, dia jadi kehilangan izin mengemudi dan mendapat denda 500-an USD atau sekira Rp 8-9 juta!
Jauh sebelumnya, tepatnya tahun 1995, Kluivert yang masih membela Ajax dan berumur 19 tahun pernah terlibat kasus yang lebih besar. Dia dituding membunuh pria 56 tahun setelah terlibat kecelakaan maut!
Sumber yang sama mengatakan, ketika kejadian, Kluivert mengemudi mobil sport BMW M3 dengan kecepatan 104 km/jam.
Padahal, dia sedang melintasi jalan pemukiman yang hanya membolehkan kendaraan melaju maksimal di 50 km/jam.
Mobil yang dikemudikan Kluivert kemudian menghantam sedan Ford Orion hingga mengakibatkan pengemudinya meninggal dunia.
Dia harus menjalani proses persidangan berjilid-jilid dalam insiden tersebut.
Meski Kluivert menyangkal tudingan membunuh korban karena mengemudi terlalu kencang, dia tetap dinyatakan bersalah dijatuhi hukuman 240 jam pelayanan masyarakat.
Kemudian terungkap bahwa korban meninggal dunia, Martin Putnam merupakan sutradara teater dan pendukung Ajax.
Hukuman tersebut juga menyatakan bahwa Kluivert memerlukan dokumentasi khusus untuk memasuki kawasan Amerika Serikat (AS) ketika Barcelona memainkan pertandingan pramusim di sana pada 2003.
Discussion about this post