Suaranusantara.com – Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPF Ulama), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Front Persaudaraan Islam (FPI) mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi memberikan dukungan mereka kepada Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024. Partai Gerindra menghormati keputusan politik yang diambil oleh PA 212 dan kelompok lainnya.
Ketua Majelis Syuro PA 212, Yusuf Martak, mengungkapkan perubahan sikap ini, awalnya berbicara tentang pengalaman mendukung Prabowo Subianto pada Pemilu 2019.
Yusuf Martak menyatakan, “Pengalaman 2019 mungkin karena pilihan saat itu mengarah pada salah satu calon, yang akhirnya calon tersebut setelah didukung habis-habisan tanpa biaya, kita juga tak pernah ajukan, saya ditawari pun ditolak, itu umat yang berjuang begitu kuat sejak 8-9 bulan, para ulama, habaib, emak-emak akhirnya ditinggal begitu saja,”
Yusuf menyatakan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan keputusan Prabowo untuk bergabung dengan pemerintahan. Namun, dia menyoroti kurangnya respons dari Prabowo terhadap isu-isu yang dihadapi oleh kelompoknya setelah itu.
Baca Juga :Â Anies Baswedan dan Cak Imin: Menyuarakan Perubahan di Kunjungan ke Makassar
Oleh karena itu, Yusuf Martak dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi memberikan dukungan kepada Prabowo dalam Pemilu 2024. Dukungan mereka untuk Prabowo pada tahun 2024 telah ditutup.
“Nampaknya (tertutup dukungan ke Prabowo) insyallah begitu. Insyallah nampaknya begitu. Mudah-mudahan. Iya (tidak akan dukung). Karena pengalaman kita terlantar dimana-mana,” ungkapnya.
“Ya saya berprinsip kita sebagai manusia tak boleh masuk lobang yang sama dua kali. Yang boleh kecebur lobang 2 kali itu hanya keledai,” tambahnya.
Yusuf Martak mengungkapkan prinsipnya bahwa manusia tidak boleh melakukan hal yang sama dua kali. Ia menyatakan bahwa hanya keledai yang dapat terjebak dalam lobang yang sama dua kali.
Baca Juga :Â Blusukan di Bali, Jokowi Jadi Incaran Selfie Wistawan Asing dan Lokal
Ketika ditanya tentang calon yang akan mereka dukung, Yusuf Martak menyebut bahwa mereka masih melakukan pengamatan. Mereka juga tidak menutup peluang untuk mendukung calon keempat jika ada.
“Nah maka itu, pertanyaan tadi saya jawab, di 2024 kita harus cermat dan hati-hati. Sekarang ada 3 calon, Anies, Prabowo, dan Ganjar. Maka kami sedang mengkaji. Kita dalam status masih wait and see. Kita masih melihat. Ya kalau ada nanti poros keempat ya bisa jadi kita pertimbangkan. Kan masih semua terbuka. Belum ada yang definitif, belum,” ujarnya.(Dn)
Discussion about this post