SuaraNusantara.com – Hasil survei LSI Denny JA menggambarkan perubahan dramatis dalam elektabilitas pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Menurut peneliti LSI, Adjie Al Faraby, elektabilitas mereka turun drastis dari 36,9 persen pada bulan Oktober 2023 menjadi hanya 28,6 persen pada bulan November 2023.
Sebaliknya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 8,8 persen di bulan Oktober menjadi 20,3 persen di bulan yang sama.
“Ada penurunan yang signifikan pada elektabilitas Ganjar-Mahfud menjadi hanya 28,6 persen. Dari data ini, pasangan Prabowo-Gibran memiliki selisih hampir dua digit dari pasangan terdekatnya, yakni Ganjar-Mahfud. Dan penurunan yang signifikan ini berbanding terbalik dengan kenaikan elektabilitas AMIN,” ujar Adjie dalam konferensi persnya pada Senin, 21 November 2023.
Baca Juga:Â 4 Destinasi Wisata di Korea yang Menarik dan Populer
Adjie juga menjelaskan bahwa penurunan suara Ganjar-Mahfud disebabkan oleh serangkaian blunder dari kubu Ganjar yang belakangan kerap menyerang Presiden Jokowi. Hal ini mengakibatkan pemilih yang awalnya mendukung Jokowi dan Ganjar-Mahfud, kini beralih mendukung pasangan lain.
Pada bulan Oktober 2023, sekitar 39,4 persen pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Ganjar-Mahfud. Namun, pada November 2023, angka ini turun menjadi 31,9 persen, mengalami penurunan sebesar 7,5 persen.
“Mayoritas pemilih Ganjar sebelumnya adalah pengagum Jokowi. Serangan terhadap Jokowi dari kubu Ganjar dan PDIP menyebabkan pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud beralih mendukung pasangan calon lain,” tambahnya.
Baca Juga:Â Langkah-langkah Simpel: Cara Lihat dan Atur Daftar Video Favorit di YouTube
Tidak hanya itu, Adjie juga menyoroti isu kemiskinan di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar. Menurutnya, isu ini masih menjadi perbincangan di masyarakat. “Di saat yang sama, lebih dari 60 persen publik menganggap isu ekonomi sebagai hal yang paling krusial,” paparnya. (Alief)
Discussion about this post