Suaranusantara.com – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, kembali menuai perhatian publik setelah pernyataannya yang menyebut “Jateng is red” saat bertemu dengan relawan milenial di Semarang, Jawa Tengah, Rabu 13 November 2024.
Dalam acara tersebut, Kaesang ditemani oleh Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi serta calon wali kota-wakil wali kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Joss).
Pernyataan ini menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari kubu PDI Perjuangan (PDIP), yang selama ini dianggap dominan di Jawa Tengah.
Isi Pernyataan Kaesang Pangarep
Dalam kesempatan tersebut, Kaesang memperkenalkan pasangan calon (paslon) yang didukung PSI untuk Pilkada Jateng, yakni Luthfi-Yasin, serta paslon Pilkada Semarang, Yoyok-Joss.
Saat mempromosikan Yoyok yang dikenal sebagai CEO PSIS, Kaesang menyinggung tentang kontribusi Yoyok dalam dunia sepak bola, seraya menyebutkan, “Jateng is red (itu merah) bukan Jateng is blue (itu biru).”
Pernyataan ini awalnya disambut sorakan oleh para relawan yang hadir. Namun, beberapa penonton tampak kebingungan, terutama karena warna merah sering diasosiasikan dengan PDIP.
Mendengar beberapa penonton meneriakkan “PDIP”, Kaesang segera mengoreksi pernyataannya dengan menjelaskan bahwa “Jateng is red” yang ia maksud adalah PSI, bukan partai lain.
Respons dari PDIP
Menanggapi pernyataan Kaesang Pangarep, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif DPP PDIP, memberikan tanggapan tajam. Ia menyarankan agar Kaesang lebih banyak belajar dan introspeksi diri.
“Menurut saya nggak perlu ditanggapi. Dia masih harus banyak belajar dan berkontemplasi agar lebih bijak dan dewasa,” kata Deddy kepada wartawan pada Kamis 14 November 2024.
Deddy juga menyinggung soal Kaesang yang sempat menggunakan pesawat pribadi (private jet) saat pergi ke Amerika Serikat.
Ia mempertanyakan bagaimana Kaesang dapat berbicara tentang persoalan besar jika belum bisa menilai hal-hal kecil, seperti keputusan menggunakan private jet.
“Kalau minjem private jet orang saja dia nggak bisa menilai pantas apa tidak, bagaimana mungkin dia layak berbicara soal lain yang lebih besar?” ujarnya.
PDIP di Jawa Tengah: “Kandang Banteng”
Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai “kandang banteng” karena dominasi suara PDIP yang sangat kuat di provinsi ini.
Deddy bahkan memberikan analogi permainan catur untuk menggambarkan kekuatan PDIP di Jateng.
“Gini saja, dalam permainan catur kalau raja sudah bergerak-gerak, itu artinya dia dalam kondisi terdesak,” ucap Deddy, menegaskan bahwa PDIP tidak merasa terancam oleh pernyataan Kaesang.
PDIP sendiri telah mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) untuk Pilkada Jateng 2024.
Andika, yang merupakan mantan Panglima TNI, dan Hendi, mantan Wali Kota Semarang, dianggap sebagai pasangan kuat yang memiliki peluang besar untuk memenangkan pemilihan di wilayah yang dikenal sebagai basis kuat PDIP.
Tantangan Kaesang dalam Politik
Sebagai Ketua Umum PSI yang baru, Kaesang Pangarep memang kerap mencuri perhatian dengan gaya komunikasinya yang santai dan dekat dengan generasi muda.
Namun, respons dari kubu PDIP menunjukkan bahwa perjalanan politiknya tidak akan mudah, terutama di wilayah yang sudah memiliki loyalitas kuat terhadap partai tertentu.
Dalam menghadapi kritikan dari PDIP, Kaesang perlu menunjukkan kedewasaan politik serta strategi yang lebih matang agar bisa bertahan di dunia politik yang keras.
Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah PSI di bawah kepemimpinan Kaesang mampu menggoyahkan dominasi PDIP di Jawa Tengah, atau apakah ini hanya sekadar strategi kampanye untuk menarik perhatian pemilih muda.
Discussion about this post