Suaranusantara.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bangka Belitung mengumumkan rencana untuk kembali mengusung dua kadernya, Maulan Aklil (Molen) dan Mulkan, dalam Pilkada ulang yang akan digelar pada Agustus 2025.
Keduanya sebelumnya kalah melawan kotak kosong pada Pilkada 2024, namun tetap menjadi prioritas PDIP sebagai calon potensial.
Ketua DPD PDIP Bangka Belitung, Didit, menyatakan bahwa meski Molen dan Mulkan diutamakan, partai membuka peluang bagi kader lain untuk maju.
“Kami tidak ingin kegagalan ini terulang, sehingga kami memberi ruang bagi kader internal lain untuk menunjukkan pergerakan dan potensi mereka,” ujarnya.
Evaluasi Kekalahan
PDIP telah melakukan rapat evaluasi untuk menganalisis penyebab kekalahan Molen dan Mulkan. Menariknya, kedua calon tersebut tidak diundang dalam rapat evaluasi yang dihadiri anggota fraksi PDIP dan pengurus DPC PDIP Pangkalpinang serta Bangka. Didit menjelaskan bahwa hasil evaluasi tersebut akan menjadi bahan laporan kepada DPP PDIP.
Menurut hasil quick count, pasangan Maulan Aklil-Masagus Hakim hanya memperoleh 35.177 suara (41%) di Pilkada Pangkalpinang, kalah dari kotak kosong yang meraih 48.528 suara (57,98%).
Sementara itu, pasangan Mulkan-Ramadian di Pilkada Bangka juga gagal merebut kemenangan dengan margin kekalahan yang cukup signifikan.
Fokus di Daerah Lain
Meskipun kalah di dua wilayah tersebut, PDIP masih meraih kesuksesan di tingkat provinsi dan empat kabupaten lainnya. “Kami berhasil di Pilkada Gubernur dan empat kabupaten, yaitu Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, dan Belitung Timur. Banyak bupati dan wakil bupati terpilih adalah kader PDIP,” ujar Didit.
Keberhasilan ini menjadi angin segar bagi PDIP di Bangka Belitung, meskipun kekalahan melawan kotak kosong di Pangkalpinang dan Bangka mencoreng catatan mereka.
Masa Depan Maulan Aklil dan Mulkan
Hingga kini, baik Maulan Aklil maupun Mulkan belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil Pilkada 2024.
Sebagai partai utama pengusung, PDIP menjadi satu-satunya yang secara terbuka mengakui kekalahan dan menyampaikan langkah strategis ke depan.
Dengan peluang kembali maju pada Pilkada 2025, PDIP berharap dapat memperbaiki strategi politik dan kembali merebut hati masyarakat.
Apakah Molen dan Mulkan akan berhasil bangkit dari kekalahan ini, atau partai memilih wajah baru? Semua akan ditentukan oleh persiapan matang PDIP dan dinamika politik yang terus berkembang.
Discussion about this post