Medan-SuaraNusantara
Lurah Sempakata Kecamatan Medan Selayang, Enoh PT Tarigan S.Sos, M.Si menilai kawasan Ring Road Jalan Ngumban Surbakti sebagai wilayah yang rawan tindak kriminalitas. Terkait hal itu, pihaknya menggandeng Polsek Sunggal untuk memberikan penyuluhan kepada warga sekitar wilayah Kelurahan Sempakata di Aula Lantai II Kelurahan Sempakata, Kamis (13/10/2010).
Â
“Kami sudah membentuk Satgas Anti-Narkoba yang dipimpin tokoh pemuda Kelurahan Sempakata, Daniel Sembiring, dan Ir Poltak Simanjuntak sebagai tokoh masyarakat pun banyak memberikan support agar Kelurahan Sempakata secara umum bisa lebih nyaman dan aman untuk dijadikan tempat tinggal,” kata Enoh Tarigan.
Â
Dalam acara penyuluhan bertemakan “Kenakalan Remaja, Bahaya Narkoba dan Seks Bebas” yang berlangsung sekitar tiga jam itu, diadakan juga tanya jawab secara interaktif antara warga dengan pihak kelurahan dan kepolisian.
Â
“Semakin maju sebuah wilayah secara ekonomi, biasanya tingkat komunikasi dan sosial warganya semakin menurun. Situasi ini berpotensi membuat kawasan tersebut menjadi rawan dari sisi kriminalitas. Hal inilah yang terjadi di lingkungan Ringroad Jalan Ngumban Surbakti yang membuat masyarakat menjadi tidak nyaman,” ujar Kanit Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Sunggal AKP Artha Sebayang.Â
Â
Kata Artha Sebayang, dari enam lingkungan di Kelurahan Sempakata, Ringroad Jalan Ngumban Surbakti adalah kawasan yang paling maju dan aktif secara ekonomi. Di kawasan ini, tumbuh perkantoran, cafe, salon, rumah kos-kosan, perguruan tinggi swasta, ruko-ruko, bengkel, rumah makan, dan lainnya.
Â
“Dan ini membuat kawasan ini rawan kecelakaan lalu lintas, rawan aksi begal, rawan peredaran narkoba, dan rawan seks bebas,” papar Artha.
Â
Karena itu ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menyerahkan semua persoalan kriminalitas itu ke Polsek Sunggal, melainkan harus ada sikap proaktif dari warga secara luas dan massif.
Â
“Kalau mengharapkan semuanya dikerjakan Polsek Sunggal, rasanya berat, bapak dan ibu sekalian. Jumlah personel di Polsek Sunggal hanya 130 petugas,” kata Artha Sebayang. (IS)
Â
