Jakarta-SuaraNusantara
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disebut pernah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membersihkan Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero) dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Pak Saut, beresin saja PLN, beresin ESDM, Pertamina, sama Kementerian Keuangan, maka 50 persen masalah negara Indonesia ini selesai’,” ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menirukan ucapan Sri Mulyani, di sela-sela diskusi Paguyuban Mas Tentara Republik Indonesia Pelajar di Gedung Auditorium Institut Perbanas Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Menurut Saut, permintaan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu adalah sebuah tantangan besar yang harus bisa diselesaikan KPK sebagai lembaga tinggi negara yang memiliki wewenang untuk menelusuri potensi korupsi di berbagai bidang.
“Ya memang menyampaikan itu, buat KPK itu challenging (tantangan). Dia (Sri Mulyani) menyebut, PLN, Pertamina, Departemen Keuangan dan ESDM, buat kami itu menarik dari sisi informasi. Itu bisa didalami,” ujar Saut.
Namun Saut menolak menyebutkan kasus yang sedang didalami KPK saat ini. “Kita tidak boleh menyebut kasus, tetapi common sense saja. Presiden sudah ketemu, berapa proyek itu yang ketinggalan dan ternyata bener kan? Kasusnya seperti apa, saya tidak mau menyebut karena kita belum sampai ke dalam kasus,” ujarnya.
Saut menilai, potensi korupsi yang ada di sektor energi dan keuangan sangatlah besar. Namun demikian, dirinya tidak bisa menyebutkan berapa besaran potensi korupsi di sektor tersebut.
“Kenapa itu menjadi menarik karena ada investasi yang besar disana. Itu tidak lama setelah Menkeu menjabat kita langsung dialog. Saya belum tahu nilainya,” ujarnya. (arman)