Suaranusantara.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menegaskan bahwa sejak awal banjir memang fokus pada pengerukan sungai dan waduk untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Jakarta.
Pasalnya, kata dia, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan di Jakarta bisa mencapai bulan April 2025.
Maka dari itu, kata Rano, wadah airnya harus diperdalam.
“Tinggal debit air berapa besar itu tergantung Tuhan menurunkan berapa besar. Yang kita antisipasi di sini. Karena itulah mengapa kita melakukan pengerukan sungai, kita melakukan pengerukan waduk, untuk melakukan daya tampung secara maksimal,” ucap Rano usai melakukan peninjuan pada lokasi pengungsian korban banjir di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025).
Rano mengakui, persoalan banjir di Jakarta menjadi masalah tahunan.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya kerjasama dari berbagai pihak agar permasalahan ini dapat teratasi.
“Tapi memang hari ini, dari semalam, kita juga mendapat laporan bahwa satu lampa itu melebihi batas. Bahkan mungkin diprediksi akan, makanya keluar lah perintah Siaga 1 Jakarta. Jadi inilah Jakarta yang kita memang hadapi, yang dari tahun ke tahun bermasalah sama,” ucapnya.
“Nah, ini kenapa nggak pernah selesai? Ini harus kita kerjakan bersama-sama. Jadi sekali lagi, saya juga diperintahkan Pak Gub untuk berkunjung ke sini. Pak Gub juga berkunjung ke tempat lain. Setelah itu kita akan ada rapat koordinasi di Pemprov, untuk kita membahas apa yang bisa kita lakukan dalam waktu saat ini. Itu aja sebetulnya intinya,” tambah Rano.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan per pukul 08.00 WIB, sebanyak 20 RT di Jakarta Selatan dan 27 RT di Jakarta Timur terendam bajir akibat meluapnya Kali Ciliwung. Adapun ketinggian airnya berkisar antara 30 cm hingga 3,7 meter.
Discussion about this post