Suaranusantara.com- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi atau akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) pada Selasa 6 Mei 2025 meninjau barak militer milik Kodam Siliwangi yang menjadi tempat binaan bagi anak-anak bermasalah yang sulit dibina oleh orang tua.
Kang Dedi Mulyadi, meninjau salah satu barak militer yang menjadi tempat binaan anak-anak bermasalah yakni Rindam III/Siliwangi.
Dalam tinjauannya, KDM sempat melakukan sesi tanya jawab dengan anak-anak binaan di sana. KDM menanyakan kepada mereka apa yang dirasakan setelah berada di barak militer selama beberapa malam.
“Kemarin waktu saya tanya susah tidur di Rindam? Sekarang sudah mulai tidur?” tanya Dedi dikutip dari akun Instagram miliknya pada Rabu 7 Mei 2025.
Lalu sang anak yang ditanya itu mengaku belum bisa tidur.
“Belum,” ujar anak itu singkat.
KDM pun menanyakan waktu tidur setelah beberapa malam di barak militer.
“Tidurnya masih jam berapa setelah 2 hari,” tanya Dedi lagi.
“Jam 9,” katanya.
Udah bisa tidur kalau jam 9, biasa tidur jam 12 di rumah,” sambung Dedi.
“Lalu biasa bangun di rumah jam berapa, jam 6? tanya Dedi lagi.
“Di sini, jam 3,” kata siswa itu.
Kemudian Dedi mendekati seorang siswi mengenakan kerudung. Dedi menanyakan masalah apa yang siswi tersebut harus dibina di barak TNI.
“Kalau Neng masalahnya apa?” katanya.
Mirisnya, siswi tersebut menjawab bahwa dia terlibat masalah dengan minuman keras.
“Saya minuman keras,” ujarnya.
KDM pun syok dan menanyakan siapa yang mengajak siswi tersebut hingga terjerumus ke minuman keras.
“Diajak sama siapa?” sambung Dedi.
“Sama teman, minum di luaran diajak dari grup WA Warung Sesat ada sembilan orang,” ujar siswa itu.
Dedi pun mencecar siswi tersebut, apakah sampai mabuk menenggak miniman keras.
“Mabuk enggak? Berapa kali minum?” cecar Dedi.
“Sering,” ujarnya.
“Selain mabuk ngapain?” tanya Dedi lagi.
“Main sampai malam, tidur di rumah jam 1, bangun jam 10, sekolah jarang,” ujarnya.
Dedi pun semakin penasaran, dia pun bertanya kepada siswi tersebut apa yang membuatnya kecanduan minuman keras.
Siswi itu bercerita bahwa dia merasakan kejenuhan di rumah lantaran melihat orang tuanya sering bertengkar.
Setelah dua hari dibina di barak TNI, dia mengaku lebih mudah tidur dan tenang. Bahkan punya banyak teman.
Ditanya apakah sedih menjalani binaan di barak militer. Siswi tersebut mengaku tidak sedih.
“Enggak (sedih), di sini merasa punya teman,” ujarnya.
Discussion about this post