Pandeglang – Tagline ‘Pandeglang Bangkit dan Selat Sunda Aman’ dalam perayaan HUT Kabupaten Pandeglang ke 145 dikritik pelaku wisata di Pandeglang. Harusnya kegiatan tersebut diselenggarakan di wilayah terdampak tsunami bukan malah di pusat kota Pandeglang.
Pasalnya, menurut pelaku wisata di Kecamatan Caritanya, seharusnya agenda HUT dipusatkan di Carita atau daerah lain yang terdampak tsunami Selat Sunda Desember tahun lalu. Sedangkan perayaan HUT kali ini, dianggap tidak ada sangkut pautnya dengan Selat Sunda.
Salah satunya, Tokoh Pariwisata Carita, Teja Heriyana beranggapan perayaan tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat korban tsunami, meskipun di bawa ke wilayah terdampak. Malahan dia berpandangan, tidak ada output yang jelas bagi masyarakat terdampak atas perayaan tersebut.
“Ya merasakan sih pasti enggak, maupun di bawa ke Carita dan Sumur enggak ikut merasakan. Tapi dampaknya pasti ada di kemudian hari, jadi outputnya yang dicari, kalau dibilang bangkit,” ujarnya, Selasa (2/4/2019).
Bukan cuma itu, Teja juga menyinggung perihal agenda HUT yang selalu dirayakan di Alun-alun Pandeglang. Hal itu terkesan Kota Sentris, karena tidak dirasakan merata hingga kebeberapa daerah di Pandeglang.
“Kenapa musti kota sentri? Apapun event, walaupun tidak ada kaitan dengan tsunami, mainkanlah di kecamatan mana gitu. Jadi tidak kota sentris,” ucap Teja.
Sementara, Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC), Frengky juga mempertanyakan kepedulian pemerintah kepada rakyat Carita, terlebih pasca bencana tsunami 22 Desember 2018 lalu. Sebab dengan eforia HUT Pandeglang dianggap melukai masyarakat korban tsunami.
“Disatu sisi panggung gemerlap pesta hari jadi terpentas dengan meriahnya, namun disisi lain, khususnya kami di Carita, merasa sedih laksana anak tiri yang tidak mendapat perhatian. Padahal sebenarnya kami, masih bagian dari pesta itu,” keluhnya.
Menggapai hal itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, akan mengecek terlebih dahulu ke Dinas Pariwisata untuk mengetahui apakah Kecamatan Carita sudah termasuk ke salah satu daerah yang menjadi fokus tempat dalam peringatan Hari Jadi Pandeglang.
“Jadi kita bagi beberapa tempat saya tanyakan nanti mudah-mudahan ada, karena di Dispar itu harus kegiatannya di tempat-tempat terdampak apakah sebelum acara ini dilakukan disana seperti kemarin. Kan rangkaiannya pak Menteri datang waktu kampung otak-otak sama Balawista. Itu juga salah satu rangkaian ulang tahun Pandeglang,” kata Irna saat dijumpai usai mendampingi kunjungan kerja Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Hotel Tanjung Lesung, Senin (01/04).
Menurut dia, kegiatan yang telah dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pandeglang sebagian besar dilakukan di beberapa hotel di Carita. Namun sekali lagi, Irna menegaskan akan menanyakan kembali ke OPD terkait apakah akan ada kegiatan lainnya yang dilakukan di salah satu destinasi pantai favorit di Banten tersebut.
“Kita lihat lagi nanti apakah ada kegiatan lain yang menyusul atau yang kemarin sudah ada bentuknya apa, saya akan tanyakan ke OPD-OPD karena mereka sudah tahu untuk memulihkan mereka tidak mudah dan tidak singkat,” ucapnya.
Ia mengakui, Kecamatan Sumur merupakan salah satu kawasan yang belum mendapatkan jatah kegiatan dalam moment peringatan Hari Jadi ataupun kegiatan yang dilakukan OPD.
“Bagi yang belum kebagian adalah Sumur. Mudah-mudahan kita lihat lagi nanti karena kan rangkaiannya masih panjang. Tapi Carita paling banyak,” paparnya. (aep/aul)
Discussion about this post