
Sirombu-SuaraNusnatara
Akibat cuaca buruk yang terus terjadi di wilayah Nias Barat, nelayan takut melaut sehingga persediaan ikan basah berkurang, bahkan langka di pasaran.
“Sejak hari Minggu stok ikan sangat sedikit, karena nelayan takut melaut. Mereka trauma karena sering ada perahu yang tenggelam,” ujar seorang penjual yang biasa dipanggil Uni.
Meski ikan basah susah ditemui, namun sejauh ini tidak ada kenaikan harga ikan basah di pasaran. Harga rata-rata semua jenis ikan basah yang ada masih sama seperti biasanya.
Untuk mengganti menu ikan akibat kelangkaan ini, banyak warga yang semula hendak membeli ikan segar, akhirnya membeli daging dari jenis hewan lainnya.
Di tempat terpisah, seorang nelayan mengaku trauma melaut, karena cuaca sangat buruk dan ombak besar dapat terjadi secara tiba-tiba. Ia berharap cuaca dapat segera bersahabat sehingga nelayan dapat melaut kembali.
“Kami harap pemerintah memperhatikan nasib nelayan dengan menyediakan fasilitas bagi nelayan.untuk meminimalisir adanya Kecelakaan laut,” katanya.
Menurut rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis (21/7/2016) kemarin, perairan Barat Nias berpotensi diterjang angin kencang serta gelombang tinggi hingga 23 Juli besok. BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat dan gelombang tinggi ini.
“Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati akan dampak samping yang ditimbulkan, seperti potensi genangan, pohon tumbang, banjir dan longsor,” tulis rilis tersebut.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui Call Center 021-6546315/18.
Informasi laporan cuaca juga bisa diakses di website: http://web.meteo.bmkg.go.id,” (eze)