SuaraNusantara.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengakui belum seluruh desa membentuk Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes.
Kabid Pembinaan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa (P2LKD) DPMD Lebak, Agus Suherli mengatakan, dari jumlah 340 desa di 28 kecamatan, 54 desa belum memiliki BUMDes.
“Berdasarkan data per bulan Agustus 2023, desa yang sudah membentuk BUMDes berjumlah 288. Satu desa satu BUMDes,” kata Agus saat dihubungi, Senin (25/9/2023).
Baca Juga :Â Bjb Dorong Desa di Lebak Jadi Desa Digital
Agus mengatakan, dari 288 BUMDes yang telah dibentuk oleh Pemerintah Desa (Pemdes), DPMD kemudian melalukan pemilahan mana saja BUMDes yang aktif, tidak aktif dan sudah bisa memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Desa atau PADes.
“Hasil pemilihan kami ternyata banyak BUMDes tidak aktif, jumlahnya 144 BUMDes. Mereka ini tidak ada aktivitas usahanya. Sisanya 140 BUMDes itu yang aktif, tapi ada beberapa yang memang belum bisa menyumbang PADes,” terang Agus.
Agus melanjutkan, walaupun BUMDes sudah mampu memberikan kontribusi bagi PADes, namun belum ada BUMDes yang statusnya maju.
Baca Juga :Â Mengenal Program Prukades yang Bisa Tingkatkan Pendapatan Petani Nias
Karena sejauh ini, BUMDes di Kabupaten Lebak masih dalam kategori tahap berkembang dengan omset sekitar Rp200 juta.
“BUMDes sudah bisa dikatakan maju kalau omsetnya mencapai Rp400 juta setahun. Kami berharap kepada pemerintah desa untuk tidak memberikan penyertaan modal kepada BUMDes yang tidak aktif,” pungkas Agus.(Def)
Discussion about this post