Suaranusantara.com- Pada Selasa siang 18 Maret 2025 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kemerosotan tajam hingga membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah untuk pembekuan sementara perdagangan atau trading halt pada pukul 11.19 WIB.
Sempat trading halt selama tiga puluh menit, IHSG kembali dibuka pada pukul 11.49 WIB. Diketahui, IHSG sempat menyentuh 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046 pada Selasa siang.
Imbas IHSG anjlok, Presiden RI Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana.
Terpantau, Airlangga tiba di Istana sekitar pukul 15.50 WIB. Saat tiba, dia hanya mengatakan bahwa pemanggilan terkait perekonomian yang kemudian dilaporkan ke Prabowo.
“Ya tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden,” kata Airlangga ketika tiba, menjawab pertanyaan wartawan pada Selasa 18 Maret 2025.
Airlangga mengklaim fundamental ekonomi Indonesia masih kuat meski IHSG anjlok hari ini.
“Kalau penurunan ini kan di berbagai negara, saham naik-turun biasa. Saat saham-saham yang negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang (IHSG). Kemarin kita belum terlalu kena, baru berimbas satu-dua hari ini,” kata Airlangga.
Adapun IHSG yang mengalami kemerosotan tajam ini jadi yang pertama kali usai pandemi Covid 19.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai pelemahan IHSG dipicu oleh sejumlah faktor domestik.
Penerimaan negara turun 30,19 persen secara tahunan menjadi Rp 269 triliun, yang memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Defisit APBN mencapai Rp 3,2 triliun per Februari 2025, sementara belanja pemerintah turun 7 persen. Akibatnya, utang melonjak 44,77 persen pada Januari,” kata Nico, Selasa.
Kondisi ini membuat Bank Indonesia sulit menurunkan suku bunga, sehingga investor memilih aset yang lebih aman.
Discussion about this post