Jakarta-SuaraNusantara
Bank Indonesia mencatat, jumlah Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III 2016 sebesar US$ 325,3 miliar atau bertambah 7,8 persen dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun lalu. Namun pada saat bersamaan, ULN swasta turun 2,7 persen.
“ULN sektor swasta turun 2,7 persen (yoy) pada triwulan III 2016, lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada triwulan sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi BI, Sabtu (19/11/2016).
Menurut Tirta Segara, Utang Luar Swasta (ULS) mendominasi ULN Indonesia, dengan total penarikan sebesar US$ 325,3 miliar atau 50,1 persen. Meski secara nominal, utang luar negeri swasta turun bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara ULN publik atau yang ditarik pemerintah, jumlahnya US$ 162,2 miliar atau 49,9 persen dari total ULN. ULN pemerintah naik 20,8 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II 2016 yang sebesar 17,9 persen.
Tirta mengatakan ULN swasta banyak bersumber dari pelaku usaha sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6 persen.
Total ULN Indonesia per September 2016 sebesar US$325,3 miliar atau tumbuh 7,8 persen.
“Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada triwulan III 2016 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional,” ujar Tirta. (eka)