Suaranusantara.com – Pagi ini, nilai tukar rupiah mencapai Rp15.319 per dolar AS, menunjukkan kenaikan tipis sebanyak 6 poin atau 0,04 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Mata uang Asia mayoritas juga mengalami penguatan, di mana dolar Hong Kong naik 0,03 persen, yen Jepang menguat 0,10 persen, dolar Singapura naik 0,12 persen, won Korea Selatan menguat 0,22 persen, peso Filipina tumbuh 0,38 persen, dan baht Thailand menguat 0,38 persen.
Namun, terdapat beberapa mata uang yang mengalami pelemahan, seperti rupee India yang turun 0,01 persen, yuan China yang turun 0,01 persen, dan ringgit Malaysia yang jatuh 0,05 persen.
Baca Juga :Â PDIP Akan Evaluasi Strategi Pemenangan Ganjar Pranowo Berdasarkan Hasil Survei
Mata uang utama negara maju juga menunjukkan penguatan, di mana poundsterling Inggris naik 0,09 persen, euro Eropa menguat 0,12 persen, franc Swiss tumbuh 0,10 persen, dolar Australia melemah 0,03 persen, dan dolar Kanada stabil.
Lukman Leong, seorang Pengamat Komoditas dan Mata Uang, memperkirakan bahwa rupiah kemungkinan akan melemah hari ini. Hal ini disebabkan oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang mencapai rating tertinggi sejak 2007.
Leong juga menyebut bahwa investor cenderung menunggu dan melihat perkembangan di awal perdagangan, menjelang rilis data kuartalan current account Indonesia yang diperkirakan akan mencapai surplus sekitar US$1,5 miliar.
Baca Juga :Â Putri Kusuma Wardani Lolos ke Babak 32 Besar Kejuaraan Dunia 2023 Setelah Kalahkan Lawan dari Ukraina
Dia memperkirakan bahwa pergerakan rupiah akan berada dalam kisaran Rp15.250 hingga Rp15.375 per dolar AS pada hari ini.(Kml)
Discussion about this post