Suaranusantara.com- Munaslub Kadin yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua masih terus mendapat sorotan, pasalnya acara digelar dengan mendapat penolakan dari sebanyak 21 Kadin Provinsi.
Dengan adanya penolakan dari 21 Kadin Provinsi terhadap Munaslub yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua itu tidak sah alias ilegal.
Tak cuma mendapat penolakan dari 21 Kadin Provinsi tapi Munaslub yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua tidak sah juga dikarenakan telah melanggar Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga (AD/ART).
Hal itu disampaikan langsung oleh kuasa hukum Kadin Indonesia Hamdan Zoelva melalui keterangannya pada Selasa 17 September 2024.
“Total ada 21 kadin provinsi yang menolak Munaslub. Dengan itu tidak lebih dari setengah, tidak mungkin Munaslub itu sah tanpa diusulkan leih dari setengah kadin provinsi,” kata Hamdan dalam konferensi pers Hasil Investigasi dan Tindakan Organisasi Terhadap Munaslub Ilegal, Selasa.
Hamdan juga menegaskan Munaslub dinilai sah apabila kuorum dan dihadiri oleh lebih setengah (50% +1) dari Peserta Penuh, dan keputusannya dinyatakan sah dan mengikat organisasi jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara terbanyak dari peserta Munaslub.
Dan berikut daftar 21 Kadin Provinsi yang menolak penyelenggaraan Munaslub menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua:
1. Kadin DKI Jakarta
2. Kadin DI Yogyakarta
3. Kadin Gorontalo
4. Kadin Jambi
5. Kadin Bengkulu
6. Kadin Jawa Barat
7. Kadin Jawa Tengah
8. Kadin Jawa Timur
9. Kadin Kalimantan Barat
10. Kadin Kalimantan Selatan
11. Kadin Kalimantan Timur
12. Kadin Maluku
13. Kadin Maluku Utara
14. Kadin Nusa Tenggara Timur
15. Kadin Papua
16. Kadin Papua Barat
17. Kadin Provinsi Riau
18. Kadin Sulawesi Tengah
19. Kadin Sulawesi Tenggara
20. Kadin Sulawesi Utara
21. Kadin Papua Barat Daya
Sebagai informasi, Munaslub Kadin yang menetapkan putra sulung Aburizal Bakrie, Anindya Bakrie sebagai Ketua Kadin digelar pada Sabtu 14 September 2024 lalu.
Penetapan itu berujung perang di internal kadin, lantaran Arsjad Rasjid masih menjabat Ketua Kadin sejak 2021 dan masa kepemimpinan harusnya berakhir pada 2026 mendatang.
Dengan ditetapkan Anindya sebagai Ketua Kadin itu artinya Arsjad lengser dari posisinya itu.
Discussion about this post