Suaranusantara.com- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini menghadapi tudingan sebagai biang kerok manipulasi pasar lantaran bursa saham meroket tinggi usai dia mengumumkan keputusan untuk melakukan penundaan sementara tarif impor tinggi ke puluhan negara.
Adapun Trump memutuskan untuk menunda sementara tarif impor tinggi hanya dalam waktu kurang dari 24 jam sejak tarif diberlakukan sebelumnya pada pukul 11.05 Rabu 9 April 2025.
Penundaan sementara tarif impor tinggi Trump itu berlangsung selama sembilan puluh hari atau tiga bulan.
Trump memutuskan menunda sementara tarif impor tinggi lantaran banyak negara yang berupaya melakukan negosiasi dengan AS.
Akibat dari penundaan tarif impor tinggi itu, bursa saham langsung meroket tajam.
Di Amerika Serikat, indeks S&P 500 – yang terdiri dari saham-saham unggulan – melonjak lebih dari 9%, sementara indeks Nasdaq yang berfokus pada sektor teknologi melesat lebih dari 12%.
Kenaikan ini tak berhenti di Amerika; di Asia dan Eropa, indeks Nikkei 225 Jepang naik 9%, sedangkan FTSE 100 di London melonjak hingga 4% pada awal perdagangan Kamis 10 April 2025.
Namun, sorotan tajam datang bukan hanya dari angka-angka tersebut, melainkan dari waktu pengumuman kebijakan Trump dan dampaknya terhadap saham tertentu – termasuk saham Trump Media & Technology Group (TMTG) yang mengendalikan media sosial Truth Social.
Saham TMTG dengan kode DJT, yang kebetulan sama dengan inisial Trump, meroket 22% pada Rabu, setelah presiden mengumumkan penangguhan tarif lewat unggahan pagi di media sosial.
Hal ini memicu gelombang kecaman dan tuduhan serius mengenai dugaan manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam (insider trading) dari kalangan politisi Partai Demokrat.
Senator Adam Schiff menyerukan penyelidikan mendalam, menuding adanya potensi penyalahgunaan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi.
“Pergantian kebijakan yang terus-menerus ini menciptakan peluang berbahaya untuk perdagangan orang dalam,” kata Schiff, dilansir The Guardian.
“Siapa di pemerintahan yang tahu soal perubahan kebijakan tarif Trump sebelum diumumkan? Apakah ada yang membeli atau menjual saham dan mengambil untung dari publik?”
Senator Chris Murphy menulis di platform X, “Sebuah skandal perdagangan orang dalam sedang terjadi… Cuitan Trump pukul 9:30 pagi menunjukkan ia sangat ingin orang-orangnya mendapat untung dari informasi pribadi yang hanya ia tahu. Siapa yang sudah tahu sebelumnya, dan berapa banyak keuntungan yang mereka dapatkan?”
Sementara itu, anggota DPR dari New York Alexandria Ocasio-Cortez (AOC) menyerukan agar seluruh anggota Kongres mengungkap saham apa yang mereka beli dalam 24 jam terakhir.
“Saya mendengar percakapan menarik di lantai Kongres,” tulis AOC. “Batas waktu pengungkapan adalah 15 Mei. Kita akan segera tahu beberapa hal. Sudah waktunya melarang perdagangan orang dalam di Kongres.”
Discussion about this post