Suaranusantara.com – Israel mengalami perlambatan ekonomi pada tahun 2023 akibat konflik bersenjata dengan Hamas.
Kementerian Keuangan Israel memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 2,7% menjadi 2%. Padahal, sebelum perang meletus, Israel optimis bisa mencapai pertumbuhan 3,4%.
Penurunan proyeksi ini disebabkan oleh menurunnya kepercayaan konsumen yang berpengaruh pada belanja swasta. Belanja swasta merupakan salah satu motor penggerak ekonomi Israel.
Selain itu, ekspor Israel juga diperkirakan anjlok 0,6% pada tahun ini.
Baca Juga : Jokowi Buat Aturan Baru Soal Capres-Cawapres, Siapa Harus Mundur dan Siapa Harus Cuti?
Kantor Kepala Ekonom Kementerian Keuangan Israel menyatakan bahwa situasi perang membawa ketidakpastian yang sangat tinggi yang berdampak negatif pada perekonomian.
Menurut laporan tersebut, dampak perang ini lebih besar daripada peristiwa keamanan lain yang dialami Israel dalam dua puluh tahun terakhir.
Bank Israel juga mengikuti langkah Kementerian Keuangan dengan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya.
Bank sentral Israel memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya 2,3% pada tahun 2023, turun dari 3%. Untuk tahun 2024, Bank Israel juga memangkas proyeksi pertumbuhan dari 3% menjadi 2,8%.
Discussion about this post