SuaraNusantara.com–Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter yang melanda Semenanjung Noto dan daerah sekitarnya di Jepang tengah pada Hari Tahun Baru telah menewaskan sedikitnya 100 orang. Lebih dari 200 orang masih belum ditemukan, menurut otoritas lokal pada Sabtu 6 Januari 2024
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan struktural yang luas dan kebakaran di Prefektur Ishikawa di pesisir Laut Jepang. Di Wajima, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah, ada sekitar 100 lokasi di mana orang-orang masih terjebak di bawah bangunan yang hancur dan menunggu untuk diselamatkan.
Hingga Sabtu (6/1) pagi, 211 orang masih belum ditemukan di prefektur tersebut. Tim penyelamat berupaya secepatnya menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan, berpacu dengan hujan yang diperkirakan akan turun hingga Minggu (7/1), diikuti oleh salju di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pencarian Korban Gempa Jepang Masih Berlangsung, 242 Orang Belum Ditemukan
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait dalam sebuah pertemuan markas tanggap bencana di kantornya untuk dengan gigih dan menyeluruh melakukan operasi penyelamatan menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.
Pihak berwenang masih kesulitan mengirimkan pasokan bantuan akibat kerusakan jalan di Ishikawa akibat gempa. Lebih dari 31 ribu orang masih dievakuasi di 357 tempat penampungan.
Beberapa tempat penampungan memiliki akses yang terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali terhadap air mengalir untuk menyiram toilet, sehingga menyebabkan masalah kebersihan dan kesehatan mental.
Baca Juga: BPBD Lebak Catat 6 Rumah Rusak Diguncang Gempa Magnitudo 5,9
Pemerintah Prefektur Ishikawa berencana membangun rumah sementara bagi warga yang terdampak gempa. Namun, pembangunan tersebut baru akan dimulai Jumat (5/1).
Gempa susulan terus mengguncang wilayah Noto, termasuk gempa berkekuatan 5,3 yang tercatat di atas lima pada skala intensitas seismik Jepang tujuh pada Sabtu (6/1) pagi.
Discussion about this post