Suaranusantara.com – Dalam sebuah pernyataan resmi, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan mengejar dan menghukum para pelaku di balik serangan tragis yang terjadi di sebuah gedung konser di pinggiran Moskow.
Serangan yang terjadi pada hari Jumat, 22 Maret 2024, tersebut telah menewaskan lebih dari 130 orang dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka.
Putin menegaskan bahwa pihak berwenang Rusia telah menangkap empat pria bersenjata yang diduga kuat sebagai pelaku pembantaian tersebut.
Kelompok militan Negara Islam (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, namun ada indikasi bahwa Rusia berupaya menghubungkan kejadian ini dengan Ukraina.
Para pejabat Ukraina telah menolak tegas klaim tersebut, menegaskan bahwa Kyiv tidak memiliki hubungan dengan serangan itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin menyatakan bahwa 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata yang mencoba melarikan diri ke Ukraina.
Namun, baik Putin maupun dinas keamanan FSB Rusia tidak secara terbuka menunjukkan bukti adanya hubungan dengan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menanggapi dengan mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah taktik umum yang digunakan oleh Putin.
Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menegaskan bahwa Ukraina tidak terlibat dalam serangan tersebut dan bahwa negaranya sedang mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia.
Putin menambahkan bahwa Rusia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin bergabung dalam perang melawan terorisme internasional.
Dia menegaskan bahwa semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil.
Discussion about this post