
Jakarta-SuaraNusantara
Kondisi darurat resmi diberlakukan di Mesir, menyusul aksi peledakan dua gereja Kristen Koptik, kemarin. Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengumumkan berlakunya situasi darurat tersebut.
“Keadaan darurat akan berlaku hingga tiga bulan ke depan,” ujar el-Sisi, seperti dilansir Sputnik, Senin (10/4/2017).
Selain mengumumkan kondisi darurat selama tiga bulan, Abdel Fattah Sisi juga mengumumkan pembentukan Dewan Tertinggi dalam memerangi terorisme.
Pada Minggu (9/4/2017) kemarin, 44 jemaat gereja tewas dan puluhan lainnya mengalami luka parah dalam dua serangan teror di dua gereja Kristen Koptik di wilayah Tanta di utara Mesir, dan gereja Kristen Koptik di Alexandria.
Serangan terjadi ketika jemaat mengumandangkan puji-pujian dalam perayaan Minggu Palem. Suasana horor langsung disaksikan jutaan orang karena saat serangan terjadi, ibadah di dua gereja tersebut sedang disiarkan secara langsung.
Warga Kristen yang berjumlah sekitar 10 persen dari penduduk Mesir, kerap menjadi sasaran ekstremis Islam. Pada tahun 2011, sebuah bom bunuh diri meledak di kerumunan jamaah di luar sebuah gereja Kristen Koptik di kota pelabuhan Alexandria. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 21 orang dalam salah satu serangan terburuk terhadap minoritas Kristen Mesir.
Penulis: Yon