Suaranusantara.com – Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, durasi puasa tidak sama di setiap negara karena perbedaan geografis dan astronomis. Di beberapa negara, terutama di belahan bumi bagian utara, umat Muslim mengalami puasa terpanjang, bahkan mencapai lebih dari 20 jam sehari.
Berikut adalah beberapa negara yang mengalami durasi puasa terpanjang di dunia selama bulan Ramadan:
1. Tromso, Norwegia – 20 hingga 22 jam
Tromsø adalah salah satu kota yang terletak di dalam Lingkaran Arktik. Selama bulan-bulan tertentu, terutama mendekati pertengahan tahun, matahari hampir tidak pernah terbenam.
Pada bulan Ramadan yang jatuh di musim semi atau musim panas, umat Muslim di Tromsø harus berpuasa hingga 22 jam karena waktu malam yang sangat singkat.
2. Reykjavik, Islandia – 20 hingga 21 jam
Islandia juga termasuk dalam wilayah yang mengalami siang yang panjang selama musim panas. Di ibu kotanya, Reykjavik, waktu puasa bisa mencapai 20-21 jam.
Pada bulan Juni, matahari di Islandia bisa tetap terlihat hingga tengah malam, dan hanya terbenam selama beberapa jam sebelum terbit kembali.
3. Helsinki, Finlandia – 19 hingga 20 jam
Helsinki, ibu kota Finlandia, mengalami durasi puasa sekitar 19-20 jam selama bulan Ramadan. Sama seperti negara-negara Skandinavia lainnya, Finlandia mengalami fenomena malam yang sangat singkat saat musim panas, sehingga membuat waktu berbuka puasa menjadi lebih larut.
4. Stockholm, Swedia – 18 hingga 19 jam
Swedia adalah salah satu negara Eropa yang memiliki populasi Muslim cukup besar. Di ibu kotanya, Stockholm, umat Muslim berpuasa sekitar 18-19 jam selama bulan Ramadan. Waktu subuh dimulai sangat awal, dan matahari baru terbenam pada larut malam.
5. Murmansk, Rusia – Hampir 24 jam
Murmansk adalah kota yang terletak di Rusia bagian utara dan berada di dalam Lingkaran Arktik. Di kota ini, saat musim panas, matahari bisa bersinar selama hampir 24 jam penuh. Ini berarti umat Muslim di sana hampir tidak memiliki waktu untuk berbuka dan sahur.
Dalam kondisi ekstrem seperti ini, ulama memberikan keringanan agar umat Muslim bisa mengikuti waktu puasa dari kota lain dengan durasi yang lebih wajar.
Bagaimana Muslim di Wilayah Kutub Menjalankan Puasa?
Dengan durasi puasa yang sangat panjang, umat Muslim di negara-negara ini menghadapi tantangan besar dalam menjalankan ibadah Ramadan. Oleh karena itu, terdapat beberapa solusi yang diberikan oleh para ulama untuk meringankan beban mereka:
1. Mengikuti Waktu Puasa dari Makkah atau Madinah
Salah satu solusi yang sering digunakan adalah mengikuti waktu puasa dari kota suci Makkah atau Madinah. Ini dilakukan agar durasi puasa tetap dalam batas yang wajar, sekitar 13-15 jam.
2. Mengikuti Waktu Puasa dari Negara Terdekat dengan Durasi Normal
Beberapa ulama juga menyarankan umat Muslim di wilayah kutub untuk mengikuti jadwal puasa dari negara terdekat yang memiliki durasi puasa normal, misalnya Turki atau Mesir.
3. Mengikuti Fatwa Majelis Ulama Setempat
Setiap negara memiliki majelis ulama atau dewan keislaman yang memberikan panduan tentang cara menjalankan puasa dalam kondisi ekstrem.
Studi dari Journal of Islamic Studies (Ahmed, 2020) menjelaskan bahwa beberapa dewan keislaman di negara-negara Skandinavia telah mengeluarkan fatwa yang membolehkan umat Muslim mengikuti metode yang paling sesuai dengan kondisi mereka.
Discussion about this post