Suaranusantara.com- Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi diketahui beberapa waktu lalu melaporkan Roy Suryo Cs ke Polda Metro Jaya atas tudingan ijazah palsu.
Jokowi mengatakan dirinya melaporkan Roy Suryo Cs ke polisi lantaran dinilai telah merendahkannya.
“Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya,” ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai bahwa tudingan ijazah palsu Jokowi sebenarnya masalah yang ringan.
Akan tetapi, kasus tudingan ijazah palsu malah justru dipersulit oleh Jokowi sendiri.
Refly pun mengaku heran, kenapa tidak diselesaikan sejak awal.
“Pertanyaannya adalah kenapa dia tidak selesaikan dari awal?” kata Refly melalui kanal YouTube pribadinya Refly Harun, pada Rabu 7 Mei 2025.
Refly Harun mengkritisi sikap Jokowi yang terkesan tidak ingin menyelesaikan masalah ijazah tersebut sejak awal.
Terlebih Jokowi merupakan seorang mantan presiden sekaligus negarawan yang harusnya bisa menanggapi masalah seperti ini dengan bijaksana.
“Kita bingung ya. Maksud saya ini kan seorang negarawan ya. Tapi kenapa dia tidak mau menyelesaikan at the first place, pada kesempatan pertama?” tambahnya.
Kata Refly kalo memang ijazah Jokowi tak bermasalah yang harusnya diselesaikan baik-baik
“Kalau memang ijazahnya tidak bermasalah kan ada semacam paradoks di sana,” papar Refly.
Refly pun tidak habis pikir dengan sikap Jokowi dalam menghadapi para pengkritiknya terutama soal dugaan ijazah palsu. Jokowi malah memilih melapor ke polisi
Dia menilai Jokowi yang merupakan negarawan malah tega melihat para pengkritiknya sebagai musuh politik
“Dan jangan lupa dia adalah seorang negarawan harusnya masa dia tega betul melihat orang-orang seperti Roy Suryo, Dokter Tifa dan lain sebagainya sebagai musuh politik?
Padahal orang-orang ini bukan orang-orang yang menjalin kekuatan, tapi kan tukang kritik,” jelasnya.
“Masa tukang kritik nggak boleh ada di negara Republik Indonesia ini?” tanya Refly, retoris.
Selanjutnya, Refly menilai bahwa jika Jokowi nekat untuk memenjarakan para pengkritiknya, itu berarti cerminan dari kualitas diri ayahanda Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Kualitas Jokowi dinilai Refly sebagai sosok yang pendendam.
“Tapi bagaimana kalau ‘saya mau dendam, saya mau balas, pokoknya orang itu harus masuk penjara’? Ya sudah berarti itu kan menunjukkan kualitas,” paparnya.
Menurut Refly, apabila itu terjadi maka menjadi bukti bahwa Indonesia pernah dipimpin orang yang tidak cakap menangani masalah.
“Kita pernah dipimpin oleh orang yang ada masalah ringan tapi diperberat, yaitu ketika dituduh ijazah palsu bukan dibalas dengan pembuktian yang akurat, menunjukkan ijazah tapi dengan melakukan kriminalisasi terhadap orang-orang yang mengkritik seperti Bambang Tri,” ujarnya.
Kemudian Gus Nur dan kemudian sekarang ya bisa Roy Suryo, Tifa dan lain sebagainya,” tambahnya.
Refly menilai, tudingan ijazah palsu sebenarnya bisa selesai sejak awal jika Jokowi bersedia menunjukkan ijazah kepada publik.
“Sekarang sudah berkembang sesuatu yang saling silang. Padahal dari awal, from the beginning bisa selesai ya,” jelasnya.
“Ngapain juga misalnya menggunakan pernyataan UGM, menggiring dan lain sebagainya. Pokoknya tunjukkan ijazahnya dilakukan digital forensik. That’s all. Selesai,” tandas Refly.
Discussion about this post