
Jakarta-SuaraNusantara
Baru-baru ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pernyataan Wakil Ketua Umum Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Partai Gerindra, Arief Puyuono, yang menuding Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) wajar disamakan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah kelewat batas.
Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, ujar Fadli Zon, secepatnya akan meminta keterangan Arief dan menyerahkan masalah ini ke mekanisme interna. “Nanti diserahkan ke DPP dan Mahkamah Partai. Ini sudah biasa,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Pernyataan Fadli Zon tersebut rupanya berbuntut panjang. Koalisi Buruh Bersatu Nasional (KSBN) mengancam tidak akan mendukung Prabowo Subianto dan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. Mereka menuding Partai Gerindra lepas tangan dan tidak mau membela Arief yang dikenal sebagai salah seorang tokoh buruh.
“Bahwa nyata benar Partai Gerindra tidak membela tokoh buruh kami yang selama ini selalu membela dan memperjuangkan kami,” kata Koordinator KSBN, Tri Sasono, dalam rilisnya, beberapa saat lalu.
Tri menjelaskan, dua tahun lalu Partai Gerindra juga tidak memberikan bantuan hukum pada aktivis buruh yang ditangkap saat aksi menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015. Karena itu, dia mengimbau lapisan buruh untuk tidak memberikan suara untuk Gerindra pada Pemilu 2019 mendatang.
“Mulai hari ini dengan melihat tidak berpihaknya Prabowo dan Gerindra kepada Arief Poyuono selaku kawan kami dan pejuang kami, maka kami menarik semua dukungan,” kata Tri.
Penulis: Yono