Jakarta-SuaraNusantara
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik jumlah tamu undangan pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution, yang kabarnya lebih dari 1.000 undangan, bahkan sampai 8.000 undangan bila masyarakat biasa pun dihitung. Menurutnya, jumlah tamu sebesar itu tidak sesuai Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Fahri tidak merinci surat edaran Kemenpan RB yang dimaksudnya. Namun, Kemenpan RB di era Menteri Yuddy Chrisnandi pernah mengeluarkan SE Nomor 13 Tahun 2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana bagi seluruh penyelenggara negara guna mewujudkan good governance.
Menurut Fahri, pesta tersebut lebih baik dilangsungkan dengan sederhana. Jokowi, kata Fahri, dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membuat pesta yang sederhana itu untuk pernikahan putrinya.
“Saya bukan tidak menghormati adat dan budaya, tapi menurut saya mbok ya sederhana sajalah. Sederhanalah, bikin pesta kecil di rumah, (undang) teman-teman. Sekarang kan ada Twitter, ada vlog, pakai itu ajalah. ‘Anak gua lagi kawin nih’,” ujar Fahri.
Dibandingkan acara mantu pertamanya Jokowi, Fahri menilai kali ini resepsi nikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution lebih wah. “Sekarang kok kelihatannya kayak lebih gitu loh,” cetusnya.
Fahri mengaku diundang tapi memilih tidak datang karena ada pekerjaan lain. Dia berjanji akan mengirim ucapan selamat dalam bentuk karangan bunga saja.
Banyaknya tamu undangan yang akan menghadiri pernikahan putri presiden, sebenarnya dikarenakan tamu-tamu yang diundang bukan hanya terdiri dari pejabat dan politisi maupun sanak famili saja, melainkan tetangga, guru-guru sekolah Kahiyang, sampai masyarakat kecil seperti pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang pasar pun turut diundang. Mungkin hal ini yang tidak dipikirkan Fahri Hamzah.
“Semua diundang, tetangga diundang, saudara diundang, PKL diundang,” kata Presiden Jokowi di depan Gedung Graha Saba Buana Jawa Tengah, Senin (6/11/2017) kemarin.
Penulis: Yon K