
Gunungsitoli | SuaraNusantara
Sebuah bus pariwisata yang diberi nama Bus Wonderful Nias, baru saja didatangkan ke Pulau Nias. Dengan hadirnya bus tersebut, selain wisatawan yang datang dalam jumlah besar (grup) dapat terlayani kebutuhan transportasinya, juga diharapkan kerjasama kemitraan antara tour operator lokal dan nasional dapat lebih terjalin. Demikian dikatakan pelaku pariwisata Herwil Junaidi Harefa, ketika dihubungi melalui selular, Minggu (28/8/2016).
“Kami dari Biro Perjalanan Wisata PT. Wonderful Nias Holidays bersama kawan-kawan tour operator lokal lainnya sering sharing membahas kunjungan wisatawan ke Pulau Nias. Kami sering mengeluhkan kendala transportasi bila membawa tamu grup. Bila tamu grup di atas 10 orang, maka sangat dibutuhkan sebuah kendaraan yang dapat menampung semuanya (dalam sekali jalan),” ujar Herwil.
Menurut Herwil, turis yang datang dalam grup biasanya ingin bepergian dalam satu kendaraan saja, sehingga mereka dapat saling bercerita, berkelakar dan menikmati perjalanan bersama-sama. Sementara selama ini, tamu grup sering dibawa secara terpisah dengan mobil atau dibawa sekaligus menggunakan bus, tetapi memakai bus biasa yang minim fasilitas.
“Sebelumnya kami sering menggunakan aset daerah seperti Bus Angkatan Laut dan Bus Pemerintah Daerah. Itu sangat membutuhkan waktu karena proses birokrasinya panjang. Ditambah lagi beberapa bus tersebut tidak memiliki AC atau ada AC tapi kondisinya rusak. Mic dan sound juga tidak ada, dan ruang dalam bus agak kotor. Untuk itulah, kami merasa pengadaan bus pariwisata sangat diperlukan,” jelas Herwil.
Keuntungan dari hadirnya bus Wonderful Nias ini, lanjut Herwil, selain membuat rombongan wisatawan merasa lebih nyaman, juga memudahkan tour operator dalam menghandle mereka. Sementara ini bus yang didatangkan baru 1 unit. Ke depannya akan ditambah lagi sesuai kebutuhan.
“Bus Wonderful Nias diperuntukkan secara komersil untuk beroperasi melayani wisatawan di wilayah Pulau Nias saja. Pelaku pariwisata seperti tour operator, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menggunakannya. Bahkan bus ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung transportasi selama penyelenggaraan event Pesta Ya’ahowu,” katanya.
Soaf fasilitas dalam bus, dia menjelaskan, Wonderful Nias dapat mengangkut 25 wisatawan dan dilengkapi dengan fasilitas AC, TV, serta mic speaker. Ruang dalam bus berukuran luas dan nyaman. Sementara untuk urusan pemandu wisata yang menemani para wisatawan, sudah disiapkan oleh tour operator.
Saat ini, PT. Wonderful Nias Holidays bekerjasama dengan PT. Pelita Transport Medan, menggunakan sopir bus yang sudah berpengalaman membawa turis domestik maupun luar negeri. Tapi ke depannya dia berharap bisa mengkaderkan supir lokal sebagai pengemudi bus tersebut.
Soal tarif, wisatawan gratis menumpang bus Wonderful Nias karena sudah termasuk dalam paket tour yang dijual kepada mereka. Namun bagi pihak-pihak lain yang ingin menggunakan bus tersebut, pastinya ada harga tersendiri. PT. Wonderful Nias Holidays memberikan Harga Sewa Khusus. Untuk masyarakat umum dikenakan tarif sewa Rp 2.000.000/hari, sudah termasuk supir + BBM. Sementara untuk tour operator yang menjadi member ASPPI dikenakan tarif lebih murah, hanya Rp 1.850.000/hari.
“Bila tour operator memiliki tamu sebanyak 25 orang, maka bila menggunakan mobil Innova atau Avanza harus memakai 4 sampai 5 mobil, dengan jumlah per kendaraan diisi 5 hingga 6 orang, karena ada bagasi koper. Maka dana yang dibutuhkan perhari adalah Rp 600.000 (supir + BBM + unit) belum termasuk penginapan untuk supir bila ke luar kota. Bila menggunakan 4 kendaraan saja, artinya Rp. 600.000 x 4 unit = 2.400.000. Dan bila bagasi bawaan turis banyak, maka bisa menggunakan 5 unit mobil sehingga anggaran mencapai Rp. 3.000.000/hari. Tapi bila menggunakan bus akan lebih hemat dan harga paket Tour Nias bisa ditekan lebih murah,” tuturnya.
Herwil yang juga menjabat Ketua DPC Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kepulauan Nias ini menilai keberadaan bus pariwisata sangat dibutuhkan untuk mendukung pariwisata Pulau Nias. Apalagi saat ini jumlah wisatawan semakin meningkat, bila tidak didukung dengan sarana transportasi yang memadai, maka bisa membuat wisatawan kecewa. “Kita siap menambah jumlah bus sesuai permintaan,” katanya.
Herwil mengimbau pemerintah daerah di 4 kabupaten dan 1 kota madya harus melihat Kepulauan Nias sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sehingga sinergisitas antar kabupaten/kota mutlak dibutuhkan. Sementara di sisi lain, pembangunan jalan raya harus menjadi fokus perhatian, khususnya jalan di Kabupaten Nias Barat perlu ditingkatkan statusnya dari jalan provinsi menjadi jalan negara.
“Jalan ring road (lingkar luar) yang menghubungkan antar kabupaten wajib segera diselesaikan, sehingga one way show untuk wisatawan dapat terwujud. Pemerintah daerah juga harus meningkatkan kawasan destinasi wisata dan membuat perda mengenai kawasan tersebut. Selain itu, perlu dibangun keterbukaan antara pemerintah daerah dan para pelaku pariwisata, dalam hal ini ASPPI Kepulauan Nias, untuk menyusun program percepatan pembangunan kepariwisataan Kepulauan Nias,” tandas Herwil. (Fajar)