Jakarta-SuaraNusantara
Setelah Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut B Pandjaitan dan Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly SH., MSc., Ph.D membuka Pesta Ya’ahowu 2016, di Lapangan Orurusa, Telukdalam, Nias Selatan, Sabtu 17 September kemarin, pariwisata Kepulauan Nias diprediksi akan semakin menggeliat.
“Terima kasih Pak Luhut dan Pak Laoly, kami semakin percaya diri, makin confidence, Nias bakal semakin diperhitungkan dalam peta pariwisata dunia. Nias itu surganya penggemar surfing dunia. Ada dua spot surfing yang konon terbaik di dunia, dan sepanjang tahun gulungan ombaknya menantang adrenalin para surfer dunia. Dari situlah positioning Nias dengan cepat bisa dibangun brandingnya,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya, dalam rilis Kemenpar, Senin (19/9/2016).
Dulu, kata Arief, asal muasal Bali menjadi pulau pariwisata itu juga dari surfing. Orang-orang Australia menemukan Pantai Kuta, Bali dan berselancar di sana. Dari mulut ke mulut, lokasi selancar yang baik di Kuta itu semakin terkenal di Negeri Kanguru itu. “Sekarang Kuta sudah menjadi ikon Bali. Dan, arena surfing di Nias, jauh lebih hebat, lebih ekstrem, dan lebih besar. Di Australia, pamor Nias juga sudah dikenal. Tinggal mempromosikan lebih baik dengan target market surfer Aussie,” katanya.
Sejauh ini, antusias masyarakat pada perhelatan Ya’ahowu tergolong luar biasa. Lebih dari 10 ribu orang hadir menyaksikan event tersebut. “Tentu ini bisa diartikan sebagai awal kebangkitan pariwisata Kepulauan Nias,” kata Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias (HIMNI) Marinus Gea, SE.,M.Ak.
Marinus yang juga aktif sebagai anggota DPR-RI ini menjelaskan, Pesta Ya’ahowu sebenarnya sudah ada sejak 1980-an. Namun beberapa tahun terakhir macet, karena kurang mendapat perhatian. Baru tahun 2016 ini, pesta rakyat yang penuh hiburan itu kembali dibangkitkan seiring dengan launching “Nias Pulau Impian” pada 2-3 Juni 2016 di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata RI di Medan Merdeka Barat, Jakarta.
“Harapan kami, melalui event ini, masyarakat Pulau Nias bangkit berbenah dan menyongsong perubahan dan kemajuan yang lebih baik,” ujar Marinus Gea. (cipto)