
Nias Barat-SuaraNusantara
Sudah lebih sebulan setelah dimulai pengerjaannya, proyek pembangunan jalan dari Simpang Go’o menuju Gunung Baru belum terlihat kemajuannya. Wartawan yang meninjau langsung ke lokasi proyek tersebut, Sabtu (15/10/2016), hanya mendapati beberapa gunungan pasir di kiri-kanan jalan dan juga beberapa parit yang sedang dibangun. Aktifitas pekerja pun tidak kelihatan, bahkan alat berat untuk kegiatan proyek pembangunan jalan seperti buldozer tidak tampak di lokasi.
Kuat kemungkinan bahwa pembangunan jalan hotmix berbiaya Rp 9,3 miliar dari Dana DAK itu bakal gagal total mengingat masa pengerjaannya tinggal satu bulan lagi. Hal ini menimbulkan dugaan dari banyak pihak bahwa kontraktor memang tidak serius mengerjakan proyek ini. Bahkan banyak yang menduga bila pekerjaan itu hanya akal-akalan PT. Moawo Jaya Mandiri untuk mencairkan uang muka.
Anggota DPRD Nias Barat Drs. Evolut Zebua turut menyampaikan kekecewaannya kepada Panitia Lelang atas penunjukan kontraktor yang tidak profesional dan belum berpengalaman dalam mengerjakan proyek penting dan prioritas di wilayah Nias Barat. Bahkan ia meminta Bupati Faduhusi Daely untuk memanggil rekanan itu dan jangan membayar uang muka, karena akan merugikan masyarakat.
“Proses yang dilakukan panitia tidak benar dalam memilih kontraktor yang profesional, sehingga sangat merugikan masyakat. Bupati harus menindak rekanan yang main-main dan jangan sekali-kali mencairkan uang mukanya,” tegas Evolut Zebua.
Wakil Bupati Khenoki Waruwu ketika menerima laporan terkait hal itu via SMS langsung berjanji akan memanggil kontraktor yang mengerjakan proyek jalan itu. “Baik, saya panggil kontraktornya nanti,” jawab Wabup singkat.
Masyarakat berharap itikad dan keseriusan pemerintah dan juga rekanan dalam memberhasilkan pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Karena kondisi jalan menuju Ibu Kota Kecamatan Mandrehe Barat saat ini sudah kian parah. (Eze)