SuaraNusantara.com-Beberapa negara di kawasan ASEAN mengalami peningkatan kasus COVID-19, termasuk Indonesia. Kasus konfirmasi harian dan jumlah pasien yang dirawat melaporkan peningkatan dalam beberapa minggu terakhir.
Walaupun kenaikan kasus masih tergolong rendah, masyarakat diingatkan agar tetap waspada. Kementerian Kesehatan menganjurkan agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat sakit, menjaga jarak aman, dan rutin mencuci tangan dengan sabun. Kementerian Kesehatan juga menegaskan bahwa vaksinasi COVID-19 masih disediakan secara gratis hingga akhir tahun.
Beberapa negara ASEAN, seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia, mencatatkan peningkatan kasus yang signifikan. Malaysia mengalami peningkatan sebesar 57,3 persen menjadi 3.600 kasus, Singapura mengalami lonjakan dua kali lipat menjadi 22 ribu kasus, sementara di Filipina, kasusnya naik menjadi 1.340 dalam satu minggu terakhir.
Baca Juga:Â Jokowi Perintahkan Menkes Pantau Kasus Covid-19, TNI Siapkan Antisipasi
Di Indonesia, meskipun kenaikan kasus COVID-19 tidak sebesar di Asia Tenggara, namun terjadi peningkatan. Pada Minggu (17/12/2023), tercatat 349 kasus baru, dengan total kasus aktif saat ini mencapai 1.983 orang. Lonjakan kasus ini telah dimulai sejak akhir November, dengan kasus mingguan meningkat dari 30-40 menjadi 267 pasien pada periode 28 November hingga 2 Desember 2023.
Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia juga diiringi dengan peningkatan jumlah tes. Selain itu, ada dugaan adanya varian baru yang dapat mempercepat tingkat penularan dan infeksi.
dr. Nadia menjelaskan beberapa faktor penyebab peningkatan kasus COVID-19, termasuk peningkatan kewaspadaan terhadap gejala pneumonia dan deteksi dini melalui tes COVID-19.
Baca Juga:Â COVID-19 di Indonesia Tumbuh Berat, 22 Provinsi Terdampak
Meskipun beberapa bulan lalu Indonesia mencatat nihil kasus kematian setelah mencabut status kegawatdaruratan COVID-19, masyarakat tetap diminta untuk tetap waspada. Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi COVID-19. Selain itu, ia menyatakan rencana untuk membuka klinik dan rumah sakit swasta untuk memberikan vaksin sendiri, tetapi vaksin tetap akan disediakan secara gratis untuk masyarakat miskin yang terdaftar dalam program penerima bantuan iuran dari BPJS.
Discussion about this post