Suaranusantara.com- Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), didesak untuk meminta maaf kepada umat Islam karena kontroversi yang timbul terkait gerakan yang dilakukannya dalam salat.
Aksinya, yang dianggap mengubah bacaan dalam salat, menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Nanang Firdaus Masduki, Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Kedaulatan (JNK), menyoroti bahwa tindakan Zulkifli tersebut dapat dianggap merendahkan nilai sakralitas salat.
Ia menegaskan pentingnya menghentikan tindakan tersebut dan menyerukan agar Zulkifli meminta maaf atas apa yang dinilai sebagai tindakan yang menyinggung umat Islam.
Baca Juga: Firli Bahuri Kaget Praperadilan Ditolak, Status Tersangka Pemerasan Tetap
Apa yang terjadi dalam video yang diperankan oleh Zulhas itu harus dihentikan. Zulhas juga harus meminta maaf kepada umat Islam karena telah menodai sakralitas ibadah salat,” ujar Nanang dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
Tidak hanya itu, Nanang sampaikan kepada semua figur politik saat ini untuk tidak memanfaatkan aspek keagamaan sebagai bagian dari strategi politik yang dapat menimbulkan konflik.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan saat hadiri acara Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) 2023 menyinggung soal pemilu tahun 2024.
Menteri Perdagangan mengungkap bahwa selama musim kampanye, banyak yang tidak merespons dengan ‘amin’ saat salat berjamaah, memilih untuk berdiam diri.
Baca Juga: Jokowi Apresiasi Pembangunan Kantro Komando Distrik Militer di IKN
Video viral di media sosial menunjukkan Zulkifli Hasan tampaknya membuat candaan terkait salat yang terkait dengan Pemilihan Presiden 2024.
“Yang jauh-jauh ada loh yang berubah. jadi kalau salat magrib baca alfatihah waladdolin. Ada yang diam sekarang pak,” kata Zulhas dikutip, Rabu (20/12/2023).
Menurut Zulhas, kejadian diamnya para makmum itu hampir terjadi di beberapa daerang selama musim kampanye ini.
“Ada yang diam sekarang. Ada pak,” tuturnya.
Zulhas kemudian mengait- ngaitkan diamnya para makmum mengucapkan amim saat menggelar salat berjamaah, karena sebagian melaksanakan salat berjamaah tersebut cinta terhadap Prabowo Subianto.
“Ada yang diam lo banyal pak. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu,” ucapnya.
Baca Juga: Polri Kerahkan 840 Personel Amankan Demo Buruh Hari ini di Patung Kuda
Tidak sampai di situ, Zulhas juga menyinggung tata cara tasyahud atau tahiyatul akhir yang seyogyanya mengacungkan satu jari telunjuk.
Namun di musim Pilpres ini sudah banyak jamaah mengacungkan mengacungkan jari telunjuk kanan saat tahiyatul akhir dengan dua jari.
“Itu kalau tahiyatul akhir pak yai, kan gini (jari telunjuk). Sekarang banyak gini pak (dua jari),” tutur dia disambut tawa hadirin.
Discussion about this post