Suaranusantara.com- Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatatkan aktivitas seismik yang mencolok selama periode pengamatan pada hari Selasa.
Menurut data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, terjadi 122 kali gempa embusan dengan rentang amplitudo 2 hingga 15.6 mm dan durasi antara 29 hingga 97 detik.
Selain itu, terdapat pula tujuh kali kejadian gempa letusan dengan amplitudo antara 11.7 hingga 24.2 mm serta durasi berkisar antara 36 hingga 81 detik.
Letusan tersebut sering kali disertai suara gemuruh yang terdengar lemah hingga sedang. Dalam periode pengamatan yang sama, tercatat satu kejadian gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 5.7 mm dan durasi 199 detik.
Observasi visual mengungkapkan bahwa kondisi Gunung Ile Lewotolok dapat terlihat dengan jelas. Asap dari kawah gunung tersebut teramati dengan tekanan yang bervariasi, umumnya berwarna putih, dan mencapai ketinggian 300-600 meter di atas puncak kawah.
Meskipun aliran lava di sektor tenggara masih berjarak 1,8 kilometer, aliran lava baru telah mencapai jarak 900 meter dari kawah. Pemerintah memutuskan untuk menjaga status siaga Gunung Ile Lewotolok pada level III.
Masyarakat sekitar dan para wisatawan dihimbau untuk menghindari wilayah dalam radius 2 kilometer dari gunung, serta menjaga jarak sejauh 3 kilometer dari wilayah sektoral selatan dan tenggara untuk menjaga keselamatan bersama.
Discussion about this post