Suaranusantara.com – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Marinus Gea mengatakan terdapat 6 tantangan dalam bisnis Technopreneur.
Hal itu disampaikan Marinus pada saat menyampaikan kuliah umum bertajuk “Sustainability Technopreneurship menuju Indonesia Emas”, di Auditorium Saba Karya UNIPI, Tangerang, Selasa(10/9/2024).
Tantangan pertama, kata Marinus yakni adanya ketidakpastian geopolitik (konflik dan perang).
“Contoh: Perang antara Rusia dan Ukraina sejak awal tahun 2022 secara umum menjadi tantangan pertumbuhan technoprenership global pada tahun 2023 Konflik di level internasional menyebabkan gangguan pasokan terhadap sejumlah komoditas utama yang dibutuhkan dalam rantai pasok global,” katanya
Lalu yang kedua, ucap politisi PDIPerjuangan ini adanya ketidakpastian ekonomi global (salah satunya inflasi ekonomi).
“Sejumlah negara pun bahkan diprediksi akan mengalami resesi ekonomi. Kebijakan The Fed meningkatkan suku bunga mempengaruhi likuiditas dan menyebabkan biaya investasi menjadi lebih mahal. Akibatnya, sektor ekonomi digital yang mayoritas masih bergantung pada pendanaan investor dalam menjalankan bisnisnya, ikut terdampak,” tuturnya.
Tantangan berikutnya ialah adanya kondisi geografis dimana dinamika masyarakat dan persebaran penduduk menyebabkan elemen dasar ekosistem digital yaitu literasi digital, infrastruktur TIK, dan keamanan data di ruang lingkup digital masih perlu ditingkatkan.
Kemudian, kata Marinus adanya tantangan pasar yang semakin kompetitif dan disruptif.
“Era disrupsi adalah periode di mana teknologi, inovasi, dan perubahan sosial secara signifikan mengganggu atau mengubah industri, bisnis, dan cara hidup manusia secara keseluruhan,” ucapnya.
“Perusahaanlah yang harus dapat berinovasi menyesuaikan selera konsumen, mengikuti perubahan zaman. Jika tidak, perusahaan Anda seiring waktu akan ditinggalkan konsumennya secara perlahan seperti brand Nokia, Kodak, dan Blackberry,” tambah Marinus.
Tantangan selanjutnya, adanya perubahan paradigma bisnis yang dipicu oleh perkembangan teknologi digital.
Menurut toko Nias ini, bisnis harus mengikuti perkembangan teknologi, contohnya pola belanja, yang mana dulunya hanya secara offline namun kini bisa secara online.
Lalu, kata Marinus kebocoran data merupakan tantangan terakhir dalam bisnis Technopreneur.
Discussion about this post