Suaranusantara.com- Pulau Nias, meskipun terpencil, memiliki deretan putra daerah yang telah membanggakan bangsa Indonesia. Meski terletak jauh dari pusat kekuasaan, sejumlah tokoh asal nias ini berpengaruh di tingkat nasional.
Sejumlah tokoh dari Kepulauan Nias pernah menduduki jabatan strategis di Indonesia mulai dari Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Militer hingga Kepolisian. Dengan prestasi ini, para tokoh asal Nias ini telah membuktikan bahwa mereka mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia.
Lantas, siapa saja tokoh Kepulauan Nias yang berpangaruh di tingkat nasional?
1. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D.
Yasonna Hamonangan Laoly merupakan politisi asal Nias yang sangat dikenal di kancah nasional. Ia telah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) sejak tahun 2014, di mana ia terlibat dalam sejumlah reformasi hukum di Indonesia, termasuk hak asasi manusia. Sebagai akademisi, Yasonna juga meraih gelar Ph.D. dari North Carolina State University, Amerika Serikat.
2. Prof. Suahasil Nazara, SE., M.Sc., Ph.D.
Suahasil Nazara adalah ekonom dan akademisi asal Nias yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan Indonesia sejak 2019. Ia juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PLN.
Suahasil berperan penting dalam merumuskan kebijakan fiskal nasional yang membantu menjaga stabilitas keuangan Indonesia di tengah tantangan global.
3. P.R. Telaumbanua
P.R. Telaumbanua merupakan mantan Gubernur Sumatera Utara yang dikenal atas usahanya dalam pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut. Ia berperan dalam memperkuat hubungan antara daerah-daerah terpencil, seperti Nias, dengan pemerintah provinsi, sehingga pembangunan yang merata dapat tercapai.
4. Marinus Gea, S.E., M.Ak.
Marinus Gea, seorang politisi dan akademisi asal Nias, saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Ia berfokus pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pemilihannya.
Dengan latar belakang pendidikan ekonomi dan akuntansi, Marinus berperan dalam merumuskan kebijakan di sektor keuangan. Kini Marinus Gea telah menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2014 hingga 2019. Pada pemilihan legislatif 2024-2029 ini, Marinus Gea kembali terpilih hingga mencatatkan namanya sebagai pemenang ke 3 kali berturut-turut di Dapil Banten 3.
5. Mayor Jenderal TNI (Purn) Christian Zebua
Christian Zebua merupakan perwira tinggi TNI yang pernah menjabat sebagai Pangdam XVII/Cendrawasih, wilayah yang mencakup Papua. Ia dikenal atas dedikasinya dalam menjaga keamanan serta membangun sinergi antara TNI dan masyarakat Papua melalui berbagai program kemanusiaan.
6. Brigadir Jenderal TNI (Purn) Hidayat Manao, S.H., M.H
Brigadir Jenderal TNI (Purn) Hidayat Manao, S.H., M.H., lahir pada 1 Januari 1961 di Nias Selatan, Sumatera Utara. Ia memiliki latar belakang hukum, meraih gelar sarjana dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta pada tahun 1986.
Setelah pensiun dari dinas militer di TNI AD, Hidayat kini berkiprah sebagai hakim agung dengan pengalaman panjang dalam memutus berbagai kasus. Salah satu kasus yang pernah ditangani oleh Hidayat yakni mengadili mantan Kapolda Sumbar, Teddy Minahasa di kasus penjualan 6 kg sabu. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota majelis kasasi yang menghukum mati Herry Wirawan. Di mana Herry memperkosa 13 santri, beberapa di antaranya hingga hamil. Hidayat Manao juga ikut menghukum mati Harry Aris Sandigon alias Harris yang membunuh sekeluarga di Bekasi dengan linggis.
Sebagai hakim agung militer, Hidayat Manao konsisten dengan hukum militer yaitu menolak LGBT di institusi TNI sehingga menghukum anggota TNI yang terbukti melakukan perbuatan homoseks dan memecatnya. Sudah belasan anggota TNI yang dihukum dengan vonis tersebut oleh Hidayat Manao.
7. Brigadir Jenderal Pol. Drs. Bahagia Dachi, S.H. M.H
Brigadir Jenderal Pol Bahagia Dachi, lahir di Nias Selatan, Sumatera Utara, pada 16 Desember 1967, adalah seorang perwira tinggi Polri dengan pengalaman luas. Pria berusia 56 tahun ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991 dan memiliki spesialisasi di bidang reserse.
Sebelum diangkat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Utara, Bahagia Dachi pernah menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat II di Sespim Lemdiklat Polri, sebuah lembaga yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan dalam lingkungan kepolisian.
Discussion about this post