Suaranusantara.com- Calon gubenur (cagub) nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) telah kalah dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Suswono harus mengakui keunggulan lawannya di Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno.
Adapun Ridwan Kamil-Suswono kalah suara dari pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Ridwan Kamil-Suswono diketahui hanya memperoleh sebanyak 39 persen suara saja. Sementara rivalnya paslon nomor urut 3 tembus sampai lima puluh persen.
Kini Ridwan Kamil-Suswono telah menerima dan mengaku ikhlas serta legowo atas kekalahan di Pilkada Jakarta 2024.
Lantas bagaimana langkah politik Ridwan Kamil selanjutnya usai kalah di Pilkada Jakarta 2024?
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan karir politik RK ke depan akan bergantung dengan jabatan politik yang kelak diembannya.
Jika RK mendapatkan jabatan politik strategis, kata Adi, jalan politik RK ke depan masih bisa bersinar.
“Tergantung jabatan politik RK ke depan seperti apa dan bisa memanfaatkannya dengan baik sebagai nilai tawar politik. Jika tak begitu sulit RK ke depan bersinar,” kata Adi pada Jumat 13 Desember 2024.
Adi mencontohkan jika RK mendapatkan posisi menteri di kabinet Prabowo. Dia menilai jabatan itu bisa menjadi medium RK untuk tetap diperhitungkan dalam politik nasional.
“Karena apa pun, jabatan politik seperti menteri misalnya, bisa menjadi galah bagi RK untuk melompok tinggi di masa mendatang,” jelas Adi.
Dia menilai keinginan RK untuk kembali menjadi dosen akan sulit mendompleng elektabilitasnya jika mantan Gubernur Jawa Barat itu masih ingin bersaing dalam kontestasi politik nasional ke depan.
“Kalau cuma dosen atau kurator kurang efektif sebagai batu loncat menata kembali aura RK sebagai politisi nasional. Kuncinya di jabatan publik. Itu yang perlu dilihat ke depan, minimal setata menteri,” terang Adi.
Discussion about this post