![Ketua Dewan Pimpinan Harian GMNISEL Nias Selatan, Sadari Halawa/Foto: Edi Zebua](https://www.suaranusantara.com/wp-content/uploads/2016/03/Sadari-Halawa.jpg)
Nias Selatan – SuaraNusantara.com
Puluhan miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) TA. 2015 di Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan sampai 8 Maret 2016 kemarin belum juga cair.
Untuk itu, aparat penegak hukum diminta segera melakukan pengusutan, karena dana sebesar itu diduga telah disalahgunakan peruntukannya pada pos pengeluaran lain oleh pemerintah daerah. Padahal DAK tersebut seharusnya digunakan untuk pembangunan RKB, rehabilitasi, pembangunan ruang guru dan perpustakaan.
Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Harian GMNISEL Nias Selatan, Sadar Halawa, kepada Wartawan, di Telukdalam, Rabu, (08/03).
Menurut Sadar, dana tersebut seharusnya harus dicairkan paling lambat pertengahan Desember 2015. “Namun, faktanya hingga awal Maret tahun 2016, dana itu tak kunjung cair. Jadi, patut diduga jika dana dimaksud digunakan untuk membayarkan kegiatan-kegiatan lain. Apalagi DAK itu, anggarannya dari pusat bukan APBD. Kita tahu bahwa kondisi keuangan Nias Selatan saat ini mengalami devisit,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, akibat belum dicairkan dana DAK itu, sejumlah bangunan sekolah terbengkalai dan para kepala sekolah mengeluh terlilit hutang seperti gaji tukang dan biaya bahan-bahan material bangunan.
Sementara Kabid Sarana Prasarana Disdik Nisel Na’arododo Dakhi menyebutkan, pengajuan untuk pencairan tahap lanjutan, sudah lama diajukan ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DP2KAD) Nisel yakni pada 8 Oktober 2015 lalu. “Saya juga nggak tahu apa alasan belum dicairkan dana itu. Silahkan ditanya ke Dinas Keuangan,” tuturnya.
Dia mengaku jika dana itu baru sekitar 45 persen yang sudah dicairkan dari total anggaran keseluruhan Rp. 45 miliar.
Berulangkali suaranusantara mengkonfirmasi masalah ini kepada Plt. Kadis P2KAD Nisel Hadisem Lase melalui seluler maupun via pesan singkat, tetapi tidak pernah mendapat jawaban. (Edi)