
Jakarta-SuaraNusantara
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Kereta cepat massal atau Mass Rapid Transport (MRT), diharapkan dapat beroperasi pada Juni 2018 mendatang.
Kemudian untuk Light Rail Transit (LRT), menurut Djarot, Presiden Jokowi ingin ada koneksi antara MRT, LRT, commuter line, dan BRT Trans Jakarta.
“Kami memang sudah rancang supaya ada sistem integrasi itu, terutama antara yang kita sudah bangun, LRT yang Kelapa Gading–Rawa Mangun, sedangkan pemerintah pusat akan membangun LRT di kawasan Jabodetabek, supaya itu terintegrasi,” terang Djarot kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7) petang.
Menurut Djarot, MRT tahun ini selesai progresnya 90%. Sekarang sudah 70 sekian persen, 74 koma sekian persen. Diharapkan, Desember tahun ini sudah 90%.
Diakuinya ada sedikit kendala untuk MRT itu masalah pembebasan lahan yang kemarin di PTUN, kemudian dimenangkan sebagian oleh penggugat.
“Tapi kami banding, ya, itu yang di Jalan Haji Nawi, tapi yang bawah sudah selesai semua,” ujar Djarot.
Sedangkan mengenai pembangunan jalur ke Tanjung Priok, Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dari 6 ruas jalan tol, yang baru dibangun satu.
“Tentang masalah ini, masalah pembebasan lahan itu tanggung jawab dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk membangun jalan arterinya itu kami,” terang Djarot seraya menambahkan, sekarang masih dibangun di jalur Zona A.
Penulis: Yono D