Depok, Suaranusantara.com – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengingatkan santri jangan menjadi alat politik, tetapi harus menjadi aktor dalam berpolitik.
“Jangan mau jadi alat politik, ya, adik-adik anakku sekalian, tetapi harus berperang dalam politik,” kata Idris usai memperingati Hari Santri Nasional di Depok, Sabtu.
Idris mengatakan bahwa politik itu banyak dan luas. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mempunyai program, seperti sejumlah program kesejahteraan rakyat.
Wali Kota berharap santri bisa dan harus berperang dalam hal ini karena pondok pesantren menjadi tempat menempa pendidikan bagi para calon pemimpin bangsa dan negara.
“Jadi, ini sebuah amanat yang memang harus dilakukan sehingga suatu saat muncul santri-santri kita yang menjadi para pemimpin pemimpin bangsa dan negara,” ungkap Idris yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur.
“Maka, saya katakan tadi santri harus menjadi aktor dalam berpolitik bukan sebagai alat politik.” imbuhnya.
Lebih lanjut Idris mengatakan bahwa pada tanggal 22 Oktober, kata dia, Presiden Joko Widodo menetapkan sebagai Hari Santri Nasional demi mengajak seluruh komponen agar dapat membela bangsa dan negara.
“Bagaimana peran mereka untuk membela negara dan bangsa terhadap bentuk penjajahan?” kata Idris.
Maka dari itu, Idris berpesan kepada seluruh pondok pesantren agar bisa menjadi tempat menempa para santri untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa dan negara sehingga ke depan bisa memberikan kontribusi mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (ADT)
Discussion about this post