Suaranusantara.com – DPP Partai NasDem menonaktifkan Zulfan Lindan dari jajaran pengurus lantaran kerap mengeluarkan pernyataan yang menurunkan citra partai.
Surat penonaktifan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh dan Sekjen Johnny G. Plate dan ditujukan kepada Zulfan pada hari ini, Kamis (13/10).
“Saudara Zulfan Lindan telah mengeluarkan pernyataan tidak produktif bahkan cenderung menurunkan citra Partai NasDem, maka Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem menyampaikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan,” mengutip bunyi surat penonaktifan.
”Menonaktifkan saudara Zulfan Lindan dari kepengurusan DPP Partai Nasdem,” bunyi poin 1 surat penonaktifan.
“Dilarang memberikan atau membuat pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partai NasDem sampai waktu yang ditetapkan,” bunyi poin 2 surat penonaktifan.
Lewat siaran pers, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa pernyataan Zulfan Lindan selama ini bertentangan dengan partai.
Menanggapi hal tersebut, politikus Partai NasDem Zulfan Lindan buka suara merespons keputusan Ketua Umum Surya Paloh menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 1 yang meliputi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) DPP Partai NasDem.
Ia mengatakan surat tersebut salah alamat karena dirinya sudah tak menjadi pengurus DPP Partai NasDem sejak 2020 atau sejak menjabat sebagai Wakil Komisaris PT Jasa Marga (Tbk).
“Pertama surat itu salah alamat, karena saya sudah sejak dua tahun lalu bukan lagi sebagai pengurus DPP [Partai] Nasdem karena diangkat sebagai Wakil Komisaris Jasa Marga,” kata Zulfan lewat pesan singkat, Kamis (13/10).
Sebagai seorang warga negara yang merdeka, ia berkata, dirinya tetap memiliki hak untuk berbicara. Zulfan juga mengaku tidak pernah mengatasnamakan diri sebagai pengurus DPP NasDem saat berbicara di media massa atau media sosial.
“Kedua saya tetap punya hak bicara sebagai warga negara yang merdeka. Selain itu pun selama ini saya tidak pernah atas nama pengurus. Bagi saya kebebasan adalah hak asasi manusia,” tuturnya.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengakui bahwa pernyataan
‘Anies merupakan antitesis dari Jokowi’ merupakan puncak pernyataan tidak produktif Zulfan yang kemudian membuat Surya memutuskan menonaktifkan Zulfan dari jabatan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 1 yang meliputi Aceh dan Sumut DPP Partai NasDem.
“Ya kan memang terakhir itu [Anies antitesis Jokowi]. Jadi beberapa kali pernyataan-pernyataan kemudian itu kita merapatkan itu,” kata Ali saat dihubungi, Kamis (13/10).(ADT)
Discussion about this post