SuaraNusantara.com-Hasil survei terbaru dari Alvara Research Center memberikan pandangan yang menarik tentang preferensi politik dari warga Nahdlatul Ulama (NU) menjelang Pilpres 2024. Terungkap bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang didukung oleh PKB, partai yang sering dianggap sebagai representasi politik NU, tidak banyak dipilih oleh para Nahdliyin.
Lilik Purwandi, seorang Peneliti Senior dari Alvara Research Center, menjelaskan bahwa mereka memetakan preferensi politik warga NU dengan cara pertama-tama menanyakan apakah responden merasa dekat atau terafiliasi dengan organisasi Nahdlatul Ulama. Hasilnya, 40,7 persen dari total responden mengaku terafiliasi dengan NU.
Kemudian, responden yang terafiliasi dengan NU diberikan tiga pilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hasilnya, 36,7 persen dari warga NU memilih pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sementara 33,2 persen memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Hanya 13,8 persen dari warga NU yang memilih pasangan Anies-Imin (Amin), dan ada juga 13,8 persen yang belum memutuskan pilihan.
Baca Juga:Â Survei: Prabowo Subianto-Erick Thohir Didukung Kuat Pemilih Nahdiyin di Jawa Timur
“Terjadi persaingan ketat pada pemilih NU, meskipun saat ini menyebar lebih banyak pada pemilih Ganjar-Mahfud MD” kata Lilik lewat siaran persnya, Selasa 24 Oktober 2023.
Secara keseluruhan, survei yang dilakukan antara 1–6 Oktober 2023 di semua provinsi menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud berada di urutan pertama dengan 36,5 persen. Sementara pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas 30,1 persen, dan pasangan Anies-Imin memiliki tingkat keterpilihan sebesar 19,4 persen. Sementara 13,9 persen dari responden masih belum memutuskan pilihan.
Berdasarkan hasil survei ini, Lilik menyatakan, Pilpres 2024 memiliki potensi untuk berlangsung dalam dua putaran, dengan kemungkinan putaran kedua diikuti oleh pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran.
Sebagai informasi, pemilihan presiden akan dilakukan dalam satu putaran jika ada pasangan calon yang memperoleh lebih dari 50 persen suara dari total suara sah. Namun, jika tidak ada, maka akan diadakan putaran kedua di mana dua pasangan dengan suara terbanyak di putaran pertama akan bersaing. KPU telah menjadwalkan pemilihan putaran kedua pada tanggal 26 Juni 2023, dengan pasangan pemenang diprediksi akan diumumkan pada bulan Juli 2024.
Baca Juga:Â KPU Verifikasi Dokumen Paslon Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Besok
Anies Baswedan merespon berbagai survei yang menunjukkan bahwa elektabilitasnya lebih rendah dibandingkan dengan calon presiden lainnya. Dia menegaskan bahwa hasil survei tidak akan menentukan keterpilihan calon presiden dan wakil presiden. Dia menekankan bahwa suara rakyat saat pemilihan pada 2024 yang akan menjadi penentu sejati.
“Saya mengkhawatirkan masa depan dari peneliti-peneliti ini sebetulnya. Tapi ya enggak papa mereka semua pasti melakukan survei pasti ada metodenya pasti mereka bisa mempertanggungjawabkannya,” kata Anies dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa.
Sementara Juru Bicara Koalisi Perubahan, Sudriman Said menanggapi santai hasi survei tersebut. Ia mengatakan, hasil survei akan dijadikan bahan untuk merumuskan strategi pemenangan.
“Insya Allah survei apa pun itu kita jadikan cermin dan untuk menata ya strateginya, ya kita jalankan aja nanti,” ujar Sudirman di Kantor Sekretariat Perubahan, Jakarta, Kamis 7 September 2023.
Anies dan Muhaimin Iskandar telah mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan dukungan dari Partai Nasdem, PKS, dan PKB.
Discussion about this post