SuaraNusantara.com- Merespons polemik terkait data pertahanan yang menjadi sorotan usai debat ketiga Pilpres, Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengklaim bahwa sebagai mantan Menteri Pertahanan, dia memiliki pengetahuan tentang batasan informasi yang dapat diungkapkan ke publik dalam bidang pertahanan.
Menurut Mahfud, pertanyaan dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap Prabowo Subianto tidak memerlukan jawaban yang mengungkap rahasia negara. Dia menjelaskan bahwa aspek yang dibahas adalah terkait alat utama sistem pertahanan (alutsista), bukan strategi pertahanan yang bersifat rahasia dan tak bisa dibicarakan di ruang terbuka.
Menanggapi penilaian Presiden Joko Widodo tentang jalannya debat ketiga yang dianggap sarat dengan serangan personal, Mahfud menyatakan pendapatnya yang berbeda. Baginya, debat tersebut tak terlalu mencerminkan motif serangan pribadi.
Baca Juga:Â Begini Arah Politik Luar Negeri Ganjar Jika Terpilih Sebagai Presiden
Mahfud MD, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada periode pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, menekankan bahwa informasi tertentu dalam bidang pertahanan memang harus dijaga kerahasiaannya, namun dalam konteks debat publik, aspek alutsista yang dibicarakan tidak termasuk dalam ranah rahasia negara.
Sebelumnya, dalam debat ketiga Pilpres, Ganjar Pranowo meminta penjelasan kepada Prabowo Subianto terkait data soal Minimum Essential Force (MEF) yang diklaim menurun. Sementara Anies Baswedan menanyakan berbagai program pertahanan yang telah dijalankan oleh Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019. Namun, Prabowo tidak memberikan jawaban gamblang, melainkan mengajak kedua lawannya untuk berdiskusi di lain kesempatan terkait isu tersebut. (Alief)
Discussion about this post