SuaraNusantara.com-Sebuah survei yang dilakukan oleh Praxis PR menyajikan hasil menarik terkait sikap mahasiswa terhadap politik uang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ternyata, mahasiswa menunjukkan ketahanan terhadap pengaruh politik uang dalam menentukan pilihan politik mereka.
“Dengan fakta yang ada, kita bisa melihat bahwa praktik politik uang ternyata tidak mampu memengaruhi pilihan mahasiswa. Saya berharap temuan ini dapat memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk membuat keputusan yang bijak demi menjaga keberlanjutan ekosistem demokrasi yang sehat,” ungkap Sofyan Herbowo, Director of Public Affairs Praxis PR dan Wakil Ketua Umum Public Affairs Forum Indonesia (PAFI), dalam keterangannya di Jakarta pada hari Senin 22 Januari 2023.
Survei ini berjudul “Aspirasi dan Preferensi Mahasiswa pada Pemilu 2024” dan menggunakan pendekatan mixed method, menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Riset ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan pada April dan Agustus 2023.
Baca Juga:Â Komisi VII DPR RI Sartono Mendorong BRIN dalam Riset Baterai Kendaraan Listrik
Riset kuantitatif dilakukan pada tanggal 1-8 Januari 2024 dengan melibatkan 1.001 mahasiswa berusia 16-25 tahun di 34 provinsi di Indonesia. Praxis bekerja sama dengan Election Corner (EC) Fisipol UGM untuk mengkaji temuan kuantitatif dengan melakukan riset kualitatif pada tanggal 15 Januari 2024.
Riset kualitatif, berbentuk Focus Group Discussion (FGD), melibatkan empat akademisi dan mahasiswa perwakilan dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Mulawarman (Unmul), dan Universitas Nusa Cendana (Undana).
Baca Juga:Â Soal Gus Miftah Bagi-bagi Uang, TPN Ganjar-Mahfud: Bisa Ditafsirkan Politik Uang
Dari hasil riset, terungkap bahwa 42,96 persen mahasiswa menyatakan bersedia menerima uang tanpa memilih kandidat. Sementara itu, 20,08 persen mahasiswa bersedia menerima uang dan akan memilih kandidat, sedangkan 10,99 persen menyatakan tidak akan menerima uang dan tidak akan memilih kandidat. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa tetap kritis dan tidak terpengaruh oleh politik uang dalam menentukan pilihan politiknya.
Discussion about this post