Jakarta-SuaraNusantara
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan menilai, Kapolda Lampung selayaknya meminta maaf kepada masyarakat atas ulah anggotanya yang berfoto bersama di depan jenazah pelaku begal.
“Dampak peredaran foto yang viral di media sosial itu bisa memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa masih ada polisi yang seram, brutal, dan arogan,” kata Edi Hasibuan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Menurutnya, foto tersebut akan membuat keluarga begal sakit hati sehingga sebaiknya Kapolda Lampung minta maaf kepada keluarga begal.
Edi berharap apabila terdapat kesalahan prosedur serta pelanggaran kode etik dan disiplin yang dilakukan oknum anggota Polda Lampung maka harus ditindak tegas. Meski begitu, dia mengapresiasi rencana kedatangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke Lampung pada Jumat (7/4/2017) besok.
“Kita harapkan tidak ada lagi kasus serupa pada masa mendatang. Dan ini bahan pembelajaran kepada anggota Polri,” ujar Edi.
Sebelumnya, Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung yang dipimpin Kasatreskrim Komisaris Deden Heksaputera berpose di depan lima jenazah begal yang baru mereka tembak dalam penyergapan di Jembatan Layang Serengsem, Panjang, Bandar Lampung.
Kelima bandit yang tewas tersebut berusia antara 17 dan 20 tahun. Mereka adalah residivis dan DPO yang beroperasi lebih dari 30 titik di wilayah hukum Bandar Lampung.
Foto itu kemudian tersebar di sejumlah jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sejak Minggu kemarin dan menjadi viral.
Penulis: Yon