Suaranusantara.com- Pantai Lariti di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, memikat para wisatawan dengan pesona uniknya. Salah satu daya tarik utamanya adalah fenomena laut terbelah yang terjadi saat air surut.
Perairan teluk di Pantai Lariti terbelah menjadi dua ketika air surut, membentuk jalan pasir sepanjang sekitar 150 meter dan lebar tujuh meter.
Fenomena ini menyuguhkan pengunjung sensasi untuk berjalan di antara dua sisi laut yang terpisah ini, yang mengingatkan pada kisah Nabi Musa dalam kejaran Firaun.
Jalan pasir ini menghubungkan sisi timur Pantai Lariti dengan sebuah pulau kecil bernama Pulau Paliman yang berada di seberangnya.
Fenomena laut terbelah terjadi karena surutnya air laut pada waktu-waktu tertentu, yakni sekitar pukul 10.00 WITA dan 15.30 WITA.
Saat air laut surut, jalanan di tengah laut ini muncul, namun saat pasang, lautan tersebut menyatu kembali. Pantai Lariti juga menawarkan keindahan lain seperti hamparan pasir putih halus, ombak yang tenang, dan panorama laut yang memikat.
Untuk mencapai Pantai Lariti, dari pusat Kota Bima, perjalanan sejauh 48 km atau sekitar 1 jam 26 menit dengan kendaraan dapat membawa Anda ke lokasi ini.
Terletak tidak jauh dari Pelabuhan Sape, sekitar 6 km, Pantai Lariti juga menjadi destinasi yang terjangkau dari pelabuhan ini, yang menjadi gerbang penting menghubungkan Pulau Sumbawa, NTB, dengan Pulau Flores, NTT.(kml)
Discussion about this post