Suaranusantara.com – Pengamat Kebijakan Publik, Sugiyanto merespon rencana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang mendorong dua BUMD DKI yakni Bank DKI dan PAM Jaya untuk masuk ke pasar modal melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) atau go public.
Dia menyambut baik hal ini. Sebab, menurut Sugiyanto, langkah ini akan menjadi solusi jangka panjang untuk menjadikan BUMD DKI lebih mandiri, profesional, dan akuntabel.
Diketahui, IPO merupakan proses ketika sebuah perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik, sehingga statusnya berubah menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di bursa saham.
”Selama ini, BUMD di Jakarta cenderung bergantung pada Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Langkah IPO menjadi solusi jangka panjang untuk menjadikan BUMD lebih mandiri, profesional, dan akuntabel,” kata Sugiyanto dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut, dia berharap langkah ini tidak berhenti di Bank DKI dan PAM Jaya semata, melain juga di BUMD lain seperti PD Pasar Jaya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT Dharma Jaya, PT MRT Jakarta, dan PT TransJakarta.
Sugiyanto kemudian mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta menargetkan minimal satu BUMD dapat go public setiap tahunnya.
Sebab, dia menilai, langkah Pramono ini merupakan strategi pembangunan ekonomi daerah yang modern.
“Langkah Gubernur Pramono Anung untuk mendorong IPO BUMD menunjukkan arah kepemimpinan yang visioner,” katanya.
“Kebijakan ini bukan sekadar solusi fiskal jangka pendek, melainkan tonggak sejarah baru yang dapat menjadi warisan penting bagi masa depan Jakarta, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi pasca pemindahan ibu kota,” tambahnya.
Discussion about this post