Pandeglang – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku pembangunan Hunian Sementara (Huntara) untuk Korban Tsunami Selat Sunda sempat tertunda lantaran adanya miskomunikasi.
Menurutnya, miskomunikasi tersebut dengan pihak TNI selaku pelaksana pembangunan Huntara.
“Jadi ternyata saling tunggu hampir tiga minggu dari 6 Januari,” ungkap Irna usai Apel pagi dihalaman Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Senin (4/2/2019).
Setelah Pemkab Pandeglang menggelar rapat bersama Korem 064 Maulana Yusuf, pembangunan Huntara akan segera di bangun pada hari Kamis mendatang secara bertahap.
Pembangunan bakal dimulai dari Kecamatan Carita, Labuan, Sukaresmi, terakhir ke Panimbang. Pihak TNI bakal menerjunkan 200 personil.
“Kemarin kita sudah rapat bersama Pak Ito mantan Danrem LO dari Kepala BNPB. Mudah-mudahan kamis ini kita sudah mulai Carita, ke Labuan, Sindang Resmi dan Panimbang. Huntara ini kami maksimalkan dalam waktu satu bulan,” ujar Irna.
Ratusan personel dari TNI ini nantinya akan membangun Hunian Sementara sebanyak 724 unit. Jumlah tersebut untuk masyarakat yang rumahnya hancur oleh gelombang tinggi tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.
Sebelumnya, personil TNI itu juga ikut serta dalam pembangunan Huntara yang didanai oleh dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari salah Bank di Indonesia dan Kementerian Badan Usaha Milik Nasional (BUMN). (aep/nji)
Discussion about this post