Kabupaten Pandeglang – Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyambut gembira penurunan status Gunung Anak Krakatau (GAK). Menurut Irna, penurunan status GAK dapat memengaruhi berbagai sektor di Pandgelang, terutama bidang perikanan dan pariwisata.
Bupati pun mendorong pelaku usaha yang terdampak akibat tsunami Selat Sunda akhir tahun lalu, memanfaatkan momentum ini untuk memulihkan lagi perekonomian supaya kembali stabil.
Irna meminta stakeholder dibidang wisata harus gencar meyakinkan bahwa kini Selat Sunda aman guna menarik kembali kunjungan wisatawan ke Pandeglang.
“Kami sambut gembira. Ini menjadi peluang besar untuk bagaimana membuat wisatawan yakin dan tidak ragu datang ke Pandeglang bahwa Selat Sunda aman. Kami harap upaya relaksasi dan keringanan bagi pelaku usaha wisata, bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan,” kata Irna saat ditemui di Pendopo Bupati, Selasa (26/3/2019).
Bagi Irna, menurunnya aktivitas GAK layaknya Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sebab selama ini, pemerintah berharap kondisi GAK lekas stabil guna meredakan rasa takut masyarakat dan wisatawan. Karena dia mengakui, sejak tsunami mengguncang Pandeglang, mengakibatkan perekonomian terutama sektor pariwisata lumpuh. Kunjungan wisatawan kesejumlah destinasi pantai di Pandeglang turun drastis.
“Kami sering bertanya selama ini kejelasan statusnya karena berdampak pada sektor industri pariwisata. Jadi ini suatu kabar gembira sehingga bisa menenangkan masyarakat Pandeglang yang bergerak diperikanan dan pariwisata sehingga mereka bisa beraktivitas kembali,” jelasnya.
Kendati demikian, bupati tetap mengingatkan warganya untuk tetap waspada. Karena meski intensitas GAK menurun, namun masih sering terjadi erupsi dan gempa tremor. Artinya, bukan tidak mungkin bencana serupa yang menewaskan lebih dari 400 jiwa Desember lalu kembali terjadi. Terlebih saat tsunami melanda, status GAK masih dilevel Waspada.
“Namun tetap harus waspada karena level II tidak boleh beraktivitas dikawasan pulau 2 kilometer dari kawah. Kami harus mengimbau melalui BPBD dan Dispar agar masyarakat tetap patuh dengan segala informasi mengenai aktivitas GAK,” pesan bupati 49 tahun itu.
Sedangkan pasca bencana tsunami mengguncang Pandeglang, pemerintah lebih reaktif untuk mengantisipasi bencana susulan. Mitigasi bencana hingga vegetasi melalui penanaman pohon mangrove akan ditingkatkan.
“Kami sedang menyusun dokumen renaksi, rehabilitasi, dan rekonstruksi untuk menaman mangrove di 10 kecamatan pesisir. Dan dari BMKG juga akan memasang 100 earthquake early warning, semacam satelit untuk anti gempa yang dibagi untuk sejumlah daerah dan Pandeglang dapat paling banyak dengan 40 titik,” bebernya.
Diketahui, sejak bertahan dengan status Siaga atau level III selama tiga bulan, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akhirnya menurunkan status GAK menjadi level II atau waspada pada Senin (25/3/2019) kemarin.
Namun begitu, PVMBG tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak mendekati GAK dalam radius 2 kilometer dari kawah. (aep/aul)
Discussion about this post