Nias Selatan-SuaraNusantara
Kunjungan Presiden Joko Widodo di Kepulauan Nias, Jumat (19/08/2016) kemarin disambut gembira oleh masyarakat Kepulauan Nias. Namun di balik kegembiraan itu rupanya terselip rasa kecewa di hati warga Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan. Warga kecewa karena Jokowi batal datang ke desa tersebut. Padahal sebelumnya santer berembus kabar bahwa rombongan presiden akan singgah untuk menyaksikan atraksi Lompat Batu.
Pjs. Kades Bawomataluo, Dasa Manao, saat dikonfirmasi wartawan SuaraNusantara.com, Jumat (19/08/2016) membenarkan informasi kedatangan presiden ke desanya (baca: https://www.suaranusantara.com/rombongan-presiden-akan-lihat-atraksi-lompat-batu-di-desa-bawomataluo/). Segenap perangkat desa dan masyarakat pun bersiap menyambut kedatangan Orang Nomor 1 ini. Namun apa daya, setelah beberapa jam menunggu, ternyata Jokowi tidak kunjung datang.
Menurut Dasa Manao, informasi mengenai rencana kedatangan Jokowi ke Desa Bawomataluo pertama kali datang dari Kabid Pariwisata Nias Selatan, kemudian Kadis Kelautan dan Perikanan Nias Selatan, lalu Bupati dan Ketua DPRD Nias Selatan.
“Awalnya sekitar jam 12 saya ditelpon Kabid Pariwisata bahwa presiden akan datang ke sini. Kemudian saya ditelpon lagi oleh Simon Fau (Staf Pariwisata) bahwa Jokowi akan datang. Lalu Kadis Kelautan dan Perikanan Tandambowo Lase juga mengatakan hal yang sama,” ujar Dasa Manao.
Setelah itu, lanjut Dasa Manao, Asisten III dan Sekda mengirim SMS mengabarkan Jokowi akan datang ke Bawomataluo. Tidak lama kemudian giliran Kadis Kebersihan dan Tata Kota yang menelpon.
“Pak Kades (ada) berita begini … Jokowi akan ke Nias Selatan, itu hasil pembicaraan dengan protokoler,” kata Dasa Manao menirukan ucapan Kadis Kebersihan dan Tata Kota.
“Setelah itu, saya di telpon Agus Mendrofa. Katanya, ‘Halo Pak Kades, Jokowi akan ke Bawomataluo, tolong siapkan’. Melalui HPnya Pak Agus Mendrofa, saya juga bicara dengan Bapak Bupati,” sambung Dasa Manao.
Bahkan Ketua DPRD Nias Selatan pun, tutur Dasa Manao, ikut memastikan rencana kedatangan Jokowi di Bawomataluo. “Terakhir yang menelpon saya adalah Pak Ketua DPRD Sidiadil Harita bahwa Jokowi akan datang,” jelasnya.
Batal hadirnya Jokowi ke Bawomataluo ini menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat yang sejak siang sudah bersiap menyambut kedatangannya. Warga Desa pun menggelar pertemuan adat (Orahua) yang berlangsung di halaman Desa Bawomataluo dan dihadiri oleh Asisten III, Camat dan Pjs. Kades Bawomataluo. Dari pertemuan itu, tokoh-tokoh adat Desa Bawomataluo memutuskan dua hal penting. Pertama, meredam kekecewaan warga. Kedua, mengirim delegasi kepada Pemerintah Kabupaten Nias Selatan untuk mempertanyakan informasi yang mereka terima.
“Infonya simpang siur tanpa ada kejelasan yang pasti dari Pimpinan Daerah Kabupaten Nias Selatan. Bila tadi tidak kita antisipasi, masyarakat akan ngamuk. Bila tidak tahu pasti dan hanya sekadar isu, harusnya jangan diinformasikan,”.ujar Mowa’a Wau, salah seorang tokoh adat Desa Bawomataluo.
Mowa’a menegaskan bahwa mereka akan melakukan delegasi kepada Pemkab Nias Selatan terkait informasi yang simpang siur tersebut. “Kita akan bentuk tim untuk melakukan delegasi kepada Bupati terkait hal ini,” katanya. (Wilson Loi)